Beranda Film Review Film The Peanut Butter Falcon

Review Film The Peanut Butter Falcon

BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR atau DISINI untuk LOGIN :-) Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Admin DISINI. Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Dilengkapi acuan AHSP dan HSPK seluruh Indonesia, rugi jika tidak punya filenya. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Sekarang bukan zamannya lagi susah hitung RAB, tak perlu keluar biaya mahal-mahal buat nyewa orang. Dengan EasyRAB, menghitung RAB menjadi lebih cepat dan serba otomatis. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Dapatkan ratusan file-file desain gambar rumah siap pakai untuk menunjang dan mempermudah proyek anda. Dengan 250+ Desain Rumah Kekinian, Anda bisa dengan mudah memenuhi permintaan klien dengan desain rumah berkualitas tinggi ini. Klik DISINI untuk mendapatkan semua Filenya.
peanut butter falcon
peanut butter falcon

Review Film The Peanut Butter Falcon By Broflix.co – Bagi Kamu yang suka dengan film yang memiliki nuansa ketenangan, film The Peanut Butter Falcon adalah salah satu yang wajib Kamu tonton. Film ini sangat sederhana namun begitu mengena ke dalam hati setiap orang yang menontonnya.

The Peanut Butter Falcon tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai dari tanggal 9 Oktober 2019. Film ini disutradarai oleh Tyler Nilson dan Michael Schwartz, dengan mengangkat tema perjuangan seorang remaja yang bertekad kuat untuk mengejar mimpinya meski sedang sakit atau memiliki keterbatasan.

Zak (Zack Gottsagen) merupakan seorang remaja yang menderita down syndrome, dan tinggal di sebuah panti tempat ia dirawat. Zak memiliki mimpi untuk menjadi seorang pegulat profesional seperti orang yang selama ini dikaguminya yaitu Salt Water Redneck (Thomas Haden Church). Ia tahu untuk mengejar mimpi tersebut tentulah tidak mudah, mengingat Zak memiliki keterbatasan sejak lahir. Namun tekad dan semangatnya yang begitu kuat membuatnya tidak putus harapan dan terus berusaha agar mimpinya dapat terwujud.

Zak akhirnya memilih untuk lari dari tempat tinggalnya, dan melakukan perjalanan panjang agar dapat menjadi seorang pegulat. Tujuannya adalah sekolah gulat milik Salt Water Redneck dan ingin belajar langsung dari orang yang dikaguminya. Alih-alih bertemu dengan sang idola, di perjalanan Zak justru bertemu dengan seorang pelarian bernama Tyler (Shia LaBeouf) yang kini sedang hidup terluntang-lantung. Mereka berdua memilih untuk melakukan perjalanan bersama-sama, menikmati perjalanan dan mengalami berbagai pengalaman baik senang maupun sulit.

Tyler sendiri juga memiliki masalah dalam hidupnya. Ia sebelumnya adalah seorang nelayan, setelah kepergian kakaknya hidupnya pun menjadi berantakan. Ia harus berjuang hidup bersaing dengan nelayan lainnya. Hingga suatu hari, ia membakar perangkap ikan di pelabuhan dan melarikan diri. Setelah bertemu dengan Zak dan melakukan perjalanan bersama, Tyler merasa seperti hidup kembali. Mereka bersenang-senang, mendalami arti hidup hingga dapat mengenal Tuhan. Tak hanya itu, mereka berdua bahkan berhasil membujuk Eleanor (Dakota Johnson) yang merupakan petugas panti tempat Zak dirawat, untuk ikut berpetualang bersama mereka.

Penampilan Shia Labeouf memang sangat memukau dan hampir semua orang pasti mengakui kehebatannya dalam membawakan setiap peran. Namun, tidak hanya aktor tersebut saja yang patut dipuji, karena Zack Gottsagen juga sangat bagus memerankan tokoh Zak dalam film ini. Sekedar informasi, Zack memang menderita down syndrome. Namun ia membuktikan penyakitnya tersebut tidak menjadi alasan untuk membatasi diri. Buktinya, ia tampil cemerlang dan bersama dengan Shia berhasil mensukseskan cerita dalam film ini.

The Peanut Butter Falcon memang memiliki cerita yang sangat sederhana, bahkan tidak banyak tempat yang dijadikan setting film ini. Namun, alur cerita dan dialog yang muncul dapat menyentuh hati penonton, hingga menciptakan suasana haru bahkan menitikkan air mata. Jangan heran kalau selepas menonton film ini kita jadi merasa lebih lega dan tenang, karena memang film ini memiliki emosi yang begitu kuat dan dapat sampai kepada setiap penonton.

Catatan: Artikel ini merupakan hasil tulisan original penulis blog yang dibuat langsung pada halaman guest post. Jika mengandung beberapa kesamaan dalam hal materi copyright, mohon untuk segera melaporkannya. Saya akan segera memproses permohonan pemilik materi segera dalam 2×24 jam, terima kasih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini