Selamat siang sobat darsitek, karena saya sedang mengalami gusi berdarah, maka kali ini saya mau membagikan artikel tentang Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Ampuh Mengatasinya. Mungkin ini akan menjadi masalah serius jika kita tidak mengetahui penyebabnya dan cara mengatasinya. Untuk itu mohon dibaca baik-baik artikel ini.
Penyebab Gusi Berdarah
Masalah gusi berdarah bisa jadi pernah dialami oleh sebagian besar orang. Umumnya masalah ini diketahui saat menyikat gigi. Namun, mungkin belum semua orang tahu apa sebenarnya yang menyebabkan gusi itu berdarah dan bagaimana cara mengatasinya yang tepat.
Gusi berdarah bisa disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab yang paling sering adalah adanya plak dan karang gigi (kalkulus) yang menempel pada permukaan gigi. Gigi kita dilapisi oleh lapisan transparan licin yang disebut pellicle. Pellicle yang dikolonisasi oleh bakteri disebut plak. Selanjutnya, bila tidak dibersihkan maka plak dapat mengalami mineralisasi (pengerasan) seperti batu kapur sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada permukaan gigi. Biasanya karang gigi banyak ditemui pada leher gigi.
Karang gigi tidak hanya melekat pada permukaan gigi yang bisa dilihat (terletak di atas garis gusi), tapi juga dapat melekat pada permukaan gigi yang tertutup oleh gusi. Pada permukaan karang gigi biasanya juga terdapat koloni bakteri. Koloni bakteri pada plak dan karang gigi inilah yang mengakibatkan kerusakan jaringan penyangga gigi, yang dimulai dari gingiva (bagian gusi yang dapat kita lihat). Keadaan ini disebut gingivitis (radang gusi). Karena ada peradangan maka gusi menjadi mudah berdarah apabila terkena trauma mekanis, misalnya sikat gigi atau tusuk gigi. Jadi, gusi berdarah adalah tanda awal adanya kerusakan gusi.
Apabila tidak segera diatasi maka karang gigi dapat terus bertambah sehingga perlekatan gusi pada permukaaan gigi menjadi lepas dan terbentuk adanya kantung pada gusi (disebut periodontal pocket). Kondisi ini disertai juga dengan pendarahan gusi dan kerusakan tulang penyangga gigi. Akibatnya bila tidak segera ditangani, gigi akan menjadi mudah goyang dan akhirnya bisa copit/tanggal. Keadaan ini disebut periodontitis.
Karena penyebabnya adalah koloni bakteri pada plak dan karang gigi, maka solusi masalah ini adalah dengan melakukan pembersihan plak dan karang gigi. Plak dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi secara teratur dan benar. Frekuensi menyikat gigi minimal dua kali tiap hari, pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Arah menyikat gigi adalah dari gusi ke arah gigi. Penyikatan gigi dalam arah horizontal tidak dibenarkan karena akan menyebabkan abrasi leher gigi dan resesi gingiva (gusi rahang atas tampak naik, gusi rahang bawah tampak turun, sehingga permukaan akar gigi terlihat).
Karang gigi tidak dapat dibersihkan dengan menyikat gigi. Jadi apabila terdapat karang gigi maka perlu datang ke dokter gigi untuk dilakukan scaling (pembersihan karang gigi). Selanjutnya dokter gigi akan melihat sampai mana kerusakan jaringan penyangga gigi yang terjadi. Apabila hanya terjadi gingivitis, maka tindakan scaling biasanya sudah mencukupi. Tapi bila sudah terjadi periodontitis (Periodontitis merupakan infeksi atau peradangan gusi serius yang melibatkan penghancuran jaringan lunak dan tulang pendukung gigi), maka akan dilakukan perawatan periodontal lebih lanjut. Sebaiknya kita datang ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh sehingga masalah dapat ditangani sejak dini.
Selain karang gigi dan plak, pendarahan gusi juga berhubungan dengan beberapa penyakit, antara lain kekurangan vitamin C dan kelainan darah. Kekurangan vitamin C terjadi pada orang yang tidak makan sayur atau buah dalam jangka waktu lama. Gusi pada penderita kekurangan vitamin C menjadi bengkak, berwarna keunguan dan terjadi pendarahan. Keadaan kekurangan vitamin C ini dinamakan Scurvy. Cara penanganannya adalah dengan memberikan vitamin C.
Kelainan darah yang biasanya berkaitan dengan perdarahan gusi adalah leukemia dan trombositopenia. Leukemia adalah keganasan sel darah putih sedangkan trombositopenia adalah kondisi di mana terjadi penurunan jumlah trombosit dalam darah. Pada penderita leukemia, gusi terinfiltrasi oleh sel-sel darah putih ganas. Secara klinis gusi tampak membesar. Karena pada leukemia umumnya juga terjadi trombositopenia maka gusi penderita leukemia juga mudah berdarah. Trombosit adalah salah satu elemen darah yang diperlukan untuk pembekuan darah.
Apabila jumlahnya menurun sampai di bawah batas normal maka kemungkinan terjadi perdarahan lebih besar. Trombositopenia dapat merupakan penyakit yang berdiri sendiri atau bagian dari penyakit lain, misalnya demam berdarah. Jadi apabila menemukan gusi berdarah disertai gejala-gejala lain seperti badan mudah lelah, demam, penurunan berat badan, berkeringat di waktu malam dan lain-lain sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Seperti yang telah dijelaskan tadi, gusi berdarah adalah tanda penyakit gusi. Gusi terbuat dari jaringan yang halus, dan jika Anda menyikat gigi terlalu keras dan dengan cara yang salah, dapat membuat gusi merah dan berdarah. Selain menyikat gigi terlalu keras, ada beberapa penyebab lain gusi Anda sering berdarah, di antaranya:
- Adanya kelainan perdarahan.
- Perubahan hormon selama kehamilan.
- Kesalahan dalam memasang gigi palsu atau peralatan gigi lainnya.
- Flossing (membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang atau dental floss) dengan tidak tepat.
- Infeksi yang terdapat dalam gigi atau gusi.
- Mengonsumsi pengencer darah.
- Kondisi kekurangan vitamin K.
Cara Ampuh Mengatasi Gusi Berdarah
Kendati masalah gusi sering berdarah kerap dialami oleh sebagian orang, namun masalah ini sering diabaikan atau mungkin dianggap sepele. Padahal, jika masalah ini terus menerus dibiarkan, dapat menyebabkan penyakit yang serius. Berikut ini ada beberapa cara ampuh untuk mencegah gusi yang sering berdarah, di antaranya:
- Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut dan menggosok gigi secara perlahan. Setidaknya lakukan 2 kali sehari.
- Lakukan flossing gigi dua kali sehari untuk mencegah timbulnya plak pada gigi Anda.
- Kunjungi dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali untuk menghilangkan plak yang menjadi penyebab gusi sering berdarah.
- Bilas mulut Anda dengan menggunakan obat kumur setiap hari. Obat kumur adalah antiseptik yang dapat membunuh bakteri penyebab penyakit gusi. Jangan menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol, karena dapat membuat masalah gusi sering berdarah menjadi lebih buruk lagi.
- Lakukan diet seimbang. Kurangi asupan karbohidrat dan menghindari camilan di antara waktu makan.
- Hindari merokok karena tembakau dapat membuat gusi sering berdarah menjadi lebih buruk.
- Kontrol gusi yang sering berdarah dengan menerapkan tekanan langsung pada gusi memakai kain kasa yang sudah dibasahi air es.
- Jika Anda telah didiagnosis oleh dokter mengalami kekurangan vitamin, maka konsumsi suplemen vitamin.
- Hindari obat aspirin, kecuali dokter telah merekomendasikan obat tersebut aman untuk Anda.
- Jika gusi sering berdarah diakibatkan oleh pemasangan gigi palsu atau peralatan gigi lainnya yang tidak cocok, segera temui dokter gigi Anda.
- Minum banyak air, terutama setelah makan. Hal ini dapat membantu mencuci makanan dari gigi dan kemungkinan membuat bakteri tidak dapat membentuk plak yang bisa menyebabkan gusi sering berdarah.
- Hati-hati terhadap makanan dan minuman yang sangat panas atau dingin, karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada gusi Anda.
- Usahakan untuk menghindari stres. Karena stres dapat meningkatkan hormon kortisol, yang kemungkinan akan menyebabkan peradangan di seluruh tubuh Anda, termasuk gusi.
Setelah mengetahui penyebab dan cara pencegahan untuk gusi sering berdarah, Anda disarankan untuk selalu menjaga kesehatan mulut Anda, termasuk gusi. Namun, jika Anda mengalami pendarahan gusi terus-menerus jangka panjang atau parah, bahkan setelah pengobatan dan Anda memiliki gejala yang tidak jelas lainnya dengan perdarahan, segera konsultasikan pada dokter gigi Anda.
Sekian artikel kali ini mudah-mudahan bisa bermanfaat dan membantu anda yang sedang mengalaminya. Jangan lupa share ke teman-teman kalian di sosial media. Jika ingin terus mengikuti update website ini, kalian bisa subscribe pada notify yang muncul saat pertama kali mengakses website ini.