Beranda Manajemen Proyek Sedia Payung Sebelum Hujan Sebelum Menghadapi Manajemen Risiko Proyek

Sedia Payung Sebelum Hujan Sebelum Menghadapi Manajemen Risiko Proyek

1251
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR atau DISINI untuk LOGIN :-) Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Admin DISINI. Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Dilengkapi acuan AHSP dan HSPK seluruh Indonesia, rugi jika tidak punya filenya. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Sekarang bukan zamannya lagi susah hitung RAB, tak perlu keluar biaya mahal-mahal buat nyewa orang. Dengan EasyRAB, menghitung RAB menjadi lebih cepat dan serba otomatis. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
manajemen risiko
manajemen risiko

Banyak sekali risiko yang terkandung dalam proyek. Semakin besar ukuran dan kompleksitas suatu proyek maka risiko yang akan didapat dalam proyek juga semakin besar. Jika tidak diantisipasi maka risiko akan menjadi problem atau masalah bagi proyek dikemudian hari. Bagi anda yang berkecimpung dalam dunia proyek, rasanya sehari-hari penuh dengan menghadapi risiko dan masalah. Lelah, bingung, stress, dan akhirnya menimbulkan rasa marah (walaupun masalah tetap tidak kunjung selesai). Ada baiknya kita sempatkan untuk membaca tulisan ini sebagai pengetahuan awal mengenai manajemen risiko proyek.

Seringkali penanganan risiko terlambat dilaksanakan. Penanganan dilakukan setelah masalah itu terjadi yang tentu saja hanya dapat mengurangi sedikit saja dampak yang terjadi. Pengelolaan risiko proyek yang baik akan membuat proyek lebih terkendali dan proyek tidak mengalami kerugian. Andapun dapat beristirahat dengan nyenyak.

Pengertian Risiko Proyek

Dalam konteks proyek, risiko adalah suatu kondisi atau peristiwa tidak pasti yang jika terjadi mempunyai efek positif atau negatif terhadap sasaran suatu proyek. Sebuah risiko mempunyai penyebab dan jika risiko itu terjadi, akan ada konsekuensi/akibat yang didapat. Jika yang terjadi adalah peristiwa yang tidak pasti, maka dampaknya adalah pada biaya, jadwal, dan kualitas proyek.

Risiko memiliki 3 unsur, yaitu:

  • Kejadian adalah barang yang diproduksi tidak laku dijual,
  • Kemungkinan yaitu barang yang diproduksi bisa saja (memungkinkan untuk) terjual atau bisa saja tidak terjual,
  • Akibat yaitu jika barang sampai tidak terjual, akibat yang merugikan adalah tidak memperoleh pendapatan sementara sudah banyak biaya yang dikeluarkan.

Risiko merupakan kemungkinan terjadinya hal-hal yang akan berdampak negatif terhadap sasaran proyek. Risiko dapat diukur dengan melihat konsekuensi yang mungkin terjadi dan besarnya probabilitas terjadinya risiko tersebut (AS/NZS, 1999). Dengan pembahasan khusus untuk kontraktor, maka risiko dapat didefinisikan sebagai berikut:

Risiko usaha kontraktor adalah kemungkinan terjadinya sesuatu keadaan/peristiwa/kejadian dalam proses kegiatan usaha, yang dapat berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran usaha yang telah ditetapkan.

Manajemen Risiko

Definisi manajemen risiko menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge), yaitu sebagai berikut:

  1. Merupakan proses formal, dimana faktor-faktor risiko secara sistematis diidentifikasi, dianalisis dan ditangani.
  2. Merupakan suatu metode pengelolaan sistematis yang formal yang berkonsentrasi pada mengidentifikasi dan mengendalikan area atau kejadian-kejadian yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya perubahan yang tidak diinginkan.
  3. Di dalam konteks suatu proyek, merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisis dan merespon terhadap faktor-faktor risiko yang ada selama pelaksanaan suatu proyek.

Menurut Kezner (1995), manajemen risiko adalah sebuah proses mengidentifikasi, mengukur dan mengembangkan, menyeleksi dan mengatur pilihan-pilihan untuk menangani risiko-risiko tersebut. Manajemen risiko yang layak adalah yang mengaplikasikan kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang dan bersifat proaktif dibandingkan reaktif. Dalam hal ini manajemen risiko tidak hanya mengurangi kecenderungan terjadinya risiko, tetapi juga dampak yang ditimbulkan risiko tersebut.

loading...

Manajemen risiko adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang digunakan di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang pada dasarnya merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan terus-menerus untuk mengendalikan kemungkinan timbulnya risiko yang membawa konsekuensi merugikan bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan, termasuk di dalam suatu proyek. Manajemen risiko merupakan suatu proses yang sistematis dan terorganisir mulai dari identifikasi risiko, analisa risiko, pengurangan atau peniadaan risiko secara efektif untuk mencapai sasaran/tujuan (C. Duffield & B. Trigunarsyah, 1999). Adapun yang menjadi tujuan manajemen risiko adalah sebagai berikut (C. Duffield & B. Trigunarsyah, 1999):

  1. Membatasi kemungkinan-kemungkinan dari ketidakpastian.
  2. Membuat langkah-langkah yang lebih mengarah pada tindakan proaktif dibandingkan reaktif dalam memandang kemungkinan ancaman dan kerugian yang besar.
  3. Membatasi kerugian dan ketidakpastian pada stake holder (pihak-pihak yang terkait).
  4. Menjaga kesinambungan program operasi, sehingga tidak terganggu dengan kejadian-kejadian yang belum terantisipasi sebelumnya.
  5. Menjalankan program manajemen risiko secara efektif sehingga mempunyai pengaruh yang menguntungkan dan bukan menimbulkan biaya baru.Kegunaan manajemen risiko dalam tahap tender antara lain:

Kegunaan manajemen risiko dalam tahap tender antara lain:

  1. Membuat rencana penanggulangan apabila risiko yang diidentifikasi tersebut benar-benar terjadi.
  2. Mengidentifikasi risiko yang mungkin dapat terjadi dengan mengacu kepada pengalaman-pengalaman sebelumnya.
  3. Memberikan petunjuk (guidance) kepada tim proyek yang akan melaksanakan tugasnya untuk membuat perencanaan terhadap penanggulangan risiko.
  4. Menghitung efek biaya yang perlu dimasukkan dalam harga tender.

Tahapan Manajemen Risiko

Ada beberapa tahapan dalam manajemen risiko. PMBOK membaginya dalam beberapa tahapan seperti gambar dibawah ini:

Mirip dengan PMBOK, Grey and Larrson, komponen utama dari proses manajemen proyek adalah:

Mudah-mudahan gambar diatas cukup menjelaskan. Ini pengetahuan awal mengenai manajemen proyek. Di tulisan berikutnya, darsitek akan mendetilkan pernak-perniknya.

Sekian postingan kali ini, jangan lupa share artikel ini jika bermanfaat dan jika ingin terus mengikuti perbaruan konten situs ini silahkan subscribe pada notifikasi yang muncul ketika pertama kali mengakses situs ini. Sekian dan terimakasih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini