Pada postingan kali ini darsitek akan menulis artikel mengenai bagaimana cara memasang Bouwplank. Bouwplank sendiri sangat berperan penting sebagai dasar acuan pembuatan pondasi, kolom dan dinding bata. Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasannya dibawah ini.
Apa Itu Bouwplank
Bouwplank adalah semacam pembatas yang dipakai untuk menentukan titik bidang kerja pada sebuah proyek pendirian bangunan atau rumah. Jika dibahasakan secara sederhana, bouwplank ini adalah patok kayu sementara yang dibuat untuk meletakkan titik-titik As bangunan (dengan menggunakan paku) sesuai dengan gambar denah bangunan yang ada. Pada Bouwplank ini nanti kita akan meletakkan paku untuk menarik benang agar tercipta garis yang lurus dan selanjutnya bisa membuat sudut siku 90 derjat dengan tepat. Benang ini nantinya yang menjadi pedoman untuk pekerjaan Pondasi, Kolom, dan pemasangan Dinding Bata.
Pada Bouwplank ini juga dapat dibuat ukuran tinggi lantai rumah (elevasi rumah) dari permukaan jalan, yaitu dengan cara mengatur ketinggian Bouwplank itu sendiri dari permukaan jalan raya. Bouwplank juga dapat berfungsi sebagai tempat penentuan untuk membuat dan meletakan ukuran bangunan yang akan didirikan dan sebagai media bentuk bagi proses pembuatan pondasi.
Bouwplank bisa dibuat dari bahan yang sangat sederhana sekali yaitu dari papan kayu kualitas rendah atau kelas C karena hanya digunakan untuk sementara saja dan tidak butuh daya kekuatan yang begitu besar. Dan selain papan kayu, pembuatan Bouwplank juga membutuhkan kayu lain namun yang berbentuk panjang.
Kayu yang satu ini dipakai sebagai tiang pancang yang diletakan pada bagian pojok. Sedangkan papan kayu digunakan sebagai alat untuk membuat garis bantu. Pembuatan garis bantu ini pada umumnya memakai benang kenor yang warnanya putih dengan tujuan agar dapat mencolok dan bisa terlihat dengan jelas serta kontras.
Pembuatan Bouwplank harus bisa menggunakan jarak tertentu dari titik atau lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat untuk membuat lubang galian pondasi. Beberapa ahli bangunan punya pendapat jika jarak yang paling bagus adalah sekitar satu meter. Dari sini bisa dibuat penentuan lain seperti kolom atau dinding bangunan.
Syarat Pemasangan Bouwplank
Agar bisa terpancang dengan baik, pemasangan Bouwplank harus bisa memenuhi beberapa syarat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kedudukan dan posisinya selalu dalam kondisi yang kuat serta tidak mudah mengalami kegoyahan. Jadi jika proses penggalian tanah untuk membuat pondasi sudah mulai dilakukan harus diusahakan sehingga Bouwplank tidak dapat bergoyang akibat adanya getaran atau goncangan.
- Bouwplank harus mempunyai jarak yang cukup dari tempat penggalian tanah.
- Bouwplank harus mempunyai tanda atau titik tertentu yang merupakan batas-batas pendirian bangunan.
- Sisi yang berada dibagian atas Bouwplank harus ada di satu bidang bersama papan Bouwplank secara horizontal.
- Letak dan posisi serta kedudukan Bouwplank harus selalu sama atau seragam. Maksudnya yaitu arah hadapnya semua tertuju pada bagian dalam bangunan, tidak mengarah ke luar.
- Garis benang pada Bouwplank harus menjadi garis tengah atau as untuk pembuatan pondasi dan pemasangan batu bata pada dinding.
Alat dan Bahan Pemasangan Bouwplank
Alat yang digunakan dalam proses pemasangan Bouwplank oleh tukang antara lain:
- Palu atau bodem.
- Gergaji.
- Selang untuk waterpas.
- Pensil tukang.
- Parang untuk meruncingkan kasau yang dijadikan patok.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam proses pemasangan bouwplank antara lain sebagai berikut:
- Papan.
- Kasau atau usuk.
- Paku.
- Benang nilon.
Cara Memasang Bouwplank
Adapun cara memasang Bouwplank yang baik langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
- Pertama yang harus dilakukan yaitu membuat tiang pancangnya lebih dulu. Tiang pancang ini jumlahnya ada empat serta diletakan di setiap pojok. Ukuran ketinggiannya adalah sekitar setengah meter.
- Lalu masing-masing dari tiang ini dihubungkan dan disatukan dengan papan kayu yang dipasang secara mendatar atau horizontal. Maka papan kayu dan tiang pancang ini akan membentuk suatu bidang atau ruang sesuai dengan besar ukuran bangunan yang dibuat.
- Dengan tali atau benang kenur serta menggunakan alat ukur theodolit, titik-titik yang merupakan lokasi untuk pembuatan pondasi, dinding dan sebagainya bisa saling dihubungkan. Tali tersebut dibentangkan dari satu sisi papan kayu menuju sisi papan kayu yang ada di seberangnya. Inilah fungsi utama dari penggunaan kayu yang dipasang secara horizontal tersebut.
- Untuk bangunan yang ukurannya lebih besar, jumlah tiang pancang yang dipasang tidak hanya empat saja. Masing-masing pojok bisa menggunakan tiang hingga jumlahnya ada enam. Dua ada di sebelah kiri dan kanan titik pojok, kemudian duanya lagi berada di sebelah samping dan dua yang lainnya diletakan pada bagian belakang. Sistem penggunaannya tidak jauh berbeda, hanya setiap titik pemasangan tali bentang memakai tiang pancang yang berbeda.
- Kemudian untuk bangunan yang disekitarnya sudah ada dinding lain, bouwplank dapat dipasang pada dinding tersebut. Jadi tidak perlu menggunakan tiang pancang lagi. Namun untuk jaraknya tetap harus dibuat dalam ukuran sekitar satu meter.
Bentuk hasil pemasangan bouwplank dapat dilihat pada gambar berikut:
Jika proses pemasangan bouwplank pondasi sudah selesai maka proses pekerjaan penggalian pondasi bisa segera dimulai.
Sekian artikel kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk anda yang membutuhkannya. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media, agar yang lain juga bisa mendapatkan ilmunya. Jika ingin terus mengikuti perbaruan situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat pertama kali mengakses situs ini. Sekian dan terimakasih telah berkunjung.