Halo mina~san dimanapun berada, apa kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga kalian sehat selalu. Oh ya, mungkin postingan ini adalah artikel pertama saya mengenai pembahasan bahasa Jepang. Sebelum mina~san mempelajari bahasa Jepang, ada baiknya mina~san berkenalan dulu dengan bahasa Jepang karena ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. Oleh karena itu, sebaiknya mina~san kenal dulu karakteristik, keunikan, dan perbedaan bahasa Jepang dengan bahasa kita.
Perbedaan mendasar bahasa Jepang dengan bahasa indonesia adalah dari segi format kalimat. Jika dalam bahasa Indonesia mina~san menggunakan (SPO/Subyek, Predikat, dan Obyek), maka dalam bahasa Jepang mina~san menggunakan (SOP/Subyek, Obyek, dan Predikat) atau bisa juga (OSP/Obyek, Subyek, dan Predikat) karena dengan adanya partikel maka susunan kata dalam bahasa Jepang itu jadi lebih fleksibel dan yang pasti kata kerja/predikatnya selalu terletak di akhir kalimat untuk membuat suatu kalimat lengkat.
Bagaimana, beda bukan? Perhatikan kata kerjanya (作る=tsukuru=membuat) dalam bahasa Indonesia posisinya berada di tengah kalimat sedangkan bahasa Jepang kata kerjanya berada di akhir kalimat.
Untuk mengatakan “saya belajar bahasa Jepang” kedalam bahasa Jepang, kita harus menyusun kalimatnya dulu ke dalam tata bahasa/grammar bahasa Jepang lalu mengganti kosakatanya.
Contohnya seperti ini: Kalau bahasa Indonesianya “saya belajar bahasa Jepang” maka jika di bahasa jepangkan akan menjadi “saya bahasa Jepang belajar“. Dalam bahasa Jepang, setiap kalimat akan menggunakan partikel atau dalam bahasa Jepangnya disebut joshi. Joshi/Partikel ini berfungsi sebagai alat/kata pembantu/penghubung, jadi tambahkan partikel wo/o yang susunan kalimatnya akan menjadi seperti ini: “saya + wa + bahasa jepang + o + belajar” sekarang tinggal ubah kosakatanya: saya=watashi, Bahasa Jepang=nihongo, belajar=benkyou suru. Nah, sekarang sudah tau kan cara menyusunnya?
Perbedaan lain antara bahasa Jepang dan bahasa Indonesia adalah kalau dalam bahasa Jepang untuk gabungan kata penempatannya terbalik dari bahasa Indonesia. Contohnya: “kucing putih” maka bahasa Jepangnya adalah “白い猫 (shiroi neko)“ shiroi=putih dan neko=kucing. Saya rasa perbedaan yang ini tidak terlalu sulit, apa lagi kalau sudah pernah belajar Bahasa Inggris, tentu ini tidak akan sulit karena susunan gabungan katanya sama/hampir mirip dengan bahasa Inggris “white cat/shiroi neko/kucing putih“.
Nah, bagaimana mina~san? Mudah kan? Tentunya jika mina~san mau belajar pasti akan diberi kemudahan. Sekian postingan kali ini ya, artikel kedepannya tentu kita akan belajar mengenai huruf-huruf dalam bahasa jepang. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan bertanya dikolom komentar dibawah. Jangan lupa share ya mina~san ^_^.