Halo rekan-rekan sekalian, apa kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga sehat selalu. Artikel kali ini akan membahas mengenai ciri-ciri dan perbedaan keramik lantai dan keramik dinding. Untuk lebih memahami, mari simak pembahasannya dibawah ini.
Jika kita perhatikan di sekitar kita, pada umumnya ada 3 Posisi Pasangan Keramik yang dilakukan pada sebuah Rumah atau Gedung, yaitu:
- Keramik yang dipasang di atas Lantai,
- Keramik yang dipasang pada Dinding, dan
- Keramik yang dipasang pada Langit-langit, seperti dibawah Plat Lantai Beton atau dibawah Plat Tangga Beton, seperti Gambar dibawah ini (walaupun Hal ini sangat jarang dilakukan).
Berdasarkan Kekuatannya, Keramik yang dibuat oleh Pabrik terdiri atas 2 jenis, yaitu:
1. Keramik Yang Tahan Terhadap Tekanan
Jenis keramik ini biasanya digunakan untuk Keramik Lantai
Yaitu Keramik yang (dalam keadaan terpasang) diperkirakan Kuat menahan Beban Manusia yang berjalan diatasnya, dan tahan terhadap Tekanan beban Furniture yang nantinya akan diletakkan diatasnya seperti Meja, Kursi, Lemari, Tempat Tidur, Sofa, Rak, dan sebagainya.
Ciri-ciri umumnya adalah:
- Biasanya memiliki bidang (ukuran) Bujur Sangkar, seperti: 60×60 cm, 50×50 cm, 40×40 cm, 33,3×33,3 cm, 30×30 cm, 25×25 cm, 20×20 cm, dan sebagainya.
- Keramik ini Lebih Tebal dari Keramik yang biasa dipakai untuk Dinding.
- Permukaan Keramik ini ada 2 macam. Ada yang Permukaannya Halus, cocok dipakai untuk Lantai didalam Rumah, dan ada yang Permukaannya Kasar, cocok dipakai untuk Lantai Kamar Mandi dan Lantai diluar Rumah yang sewaktu-waktu terkena Air.
2. Keramik yang tidak Tahan terhadap Tekanan
Keramik jenis ini biasanya digunakan untuk Keramik Dinding
Yaitu Keramik yang (dalam keadaan terpasang) diperkirakan Tidak Kuat menahan Beban Manusia yang berjalan diatasnya, dan Tidak Kuat menahan Tekanan beban Furniture yang nantinya akan diletakkan diatasnya, seperti Meja, Kursi, Lemari, Tempat Tidur, Sofa, Rak, dan sebagainya.
Ciri-ciri umumnya adalah:
- Biasanya memiliki bidang (ukuran) Persegi Panjang, seperti: 25×75 cm, 30×60 cm, 20×60 cm, 25×50 cm, 20×40 cm, 20×25 cm, dan sebagainya.
- Keramik ini Lebih Tipis dari Keramik yang biasa dipakai untuk Lantai.
- Keramik ini pada umumnya memiliki Permukaan yang Halus dan Mudah dibersihkan.
Berdasarkan ciri-ciri diatas, kita bisa membedakan mana yang merupakan Keramik Lantai dan mana yang merupakan Keramik Dinding. Jika anda masih kurang yakin tentang Hal ini (pada saat membeli Keramik), anda bisa menanyakannya langsung pada Pihak Penjual yang berkompeten dalam hal tersebut.
Jika ditinjau dari segi Kekuatannya, Keramik Lantai bisa saja dipasang pada Dinding, dengan tetap memperhatikan dan menyesuaikan Motif (Corak) Keramik tersebut. Tapi Keramik Dinding sebaiknya tidak dipasang pada Lantai, karena kekuatannya tidak cukup memadai untuk menahan beban jika dipasang pada Lantai.
Demikian artikel kali ini mengenai Ciri-Ciri dan Perbedaan Keramik Lantai dan Keramik Dinding, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa mendapatkan manfaatnya.