Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar dapat dilakukan untuk semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79 Derajat Celcius.
Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar untuk aspal keras mengikuti prosedur AASHTO T48-81 atau PA-0303-76. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal.
Pengujian ini bertujuan untuk memperkirakan temperatur maksimum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar. Temperatur yang didapatkan adalah sebagai simulasi terhadap temperatur maksimum yang biasa terjadi pada aspal sampai aspal mengalami kerusakan permanen.
Alat yang Digunakan
- Termometer
- Cleveland Open Cup terdiri dari cawan tes, plat pemanas, penguji nyala, pemanas, dan kaki cawan.
- Cawan terbuat dari kuningan.
- Plat pemanas, terdiri dari logam untuk meletakkan cawan cleveland dimana bagian atasnya dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6 cm.
- Nyala penguji yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter 3,2 sampai 4,8 mm, dengan panjang tabung 7,5 cm.
- Sumber pemanas dapat berupa pembakaran gas atau tungku listrik, atau pembakar alkohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala disekitar bagian atas cawan. 12
- Penahan angin, alat yang menahan angin apabila digunakan nyala sebagai pemanas.
Bahan yang Digunakan
- Panaskan contoh aspal antara 148,9 Derajat Celcius dan 176 Derajat Celcius, sampai cukup air.
- Kemudian isilah cawan cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan) gelembung udara yang ada pada permukaan cairan.
Langkah Percobaan
1. Persiapan benda uji.
- Panaskan contoh aspal.
- Tuangkan contoh ke cawan cleveland. Isikan cawan cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan) gelembung udara yang ada pada permukaan cairan.
2. Persiapan alat.
- Siapkan kompor pemanas. Kompor dan penguji.
3. Pengujian.
- Letakkan cawan diatas kompor pemanas.
- Letakkan nyala penguji.
- Pasanglah termometer.
- Nyalakan kompor dan atur pemanasan.
- Tempatkan penahan angin di depan nyala penguji.
- Nyalakan sumber pemanas dan aturlah suhu pemanas. Sampai benda uji mencapai 56 Derajat Celcius dibawah titik nyala perkiraan.
- Atur kembali kecepatan pemanasan. 5 Derajat Celcius sampai 6 Derajat Celcius permenit pada suhu antara 56 Derajat Celcius dan 28 Derajat Celcius dibawah titik perkiraan.
- Nyalakan nyala penguji dan atur diameter nyala penguji.
- Putarlah nyala penguji sehingga melewati permukaan cawan. Dari tepi ke tepi cawan 1 detik. Ulangi pekerjaan tersebut tiap 2 Derajat Celcius. Lakukan hingga terjadi nyala singkat.
- Baca suhu pada termometer lalu catat.
- Perhitungan dan pelaporan data.
- Lanjutkan membaca termometer.
- Terjadi nyala pada permukaan benda uji. Nyala yang agak lama sekurang-kurangnya 5 detik.
- Baca suhu pada termometer lalu catat.
- Pencatatan data. Catat suhu saat terjadi nyala singkat dan nyala yang agak lama sekurang-kurangnya 5 detik.
- Perhitungan dan pelaporan data. Laporkan hasil rata-rata pemeriksaan ganda (duplo) sebagai titik nyala benda uji.
Tabel Data Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar
oC Dibawah Titik Nyala | Waktu | oC | Titik Nyala |
56 | 0 | 294 | Titik Nyala:
334oC Titik Bakar: 342oC |
61 | 0,16 | 299 | |
46 | 0,20 | 304 | |
41 | 2,58 | 309 | |
36 | 0,32 | 314 | |
31 | 2,62 | 319 | |
26 | 1,08 | 324 | |
21 | 0,35 | 329 | |
16 | 0,66 | 334 | |
1 | 0,29 | 339 | |
6 | 0,84 | 344 | |
1 | 1,08 | 349 |
Analisa
Untuk mendapatkan titik nyala dan titik bakar aspal, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
- Pengaturan nyala api.
- Kecepatan pemanasan.
- Ketelitian dalam pembacaan suhu.
- Waktu.
Sumber referensi: sipilworld.blogspot.com
Sekian postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa mendapatkan manfaatnya. Ikuti terus perbaruan konten situs ini dengan berlangganan pada notifikasi yang muncul saat mengakses situs ini.