Postingan kali ini saya akan membahas mengenai Desain Rumah Tumbuh. Banyak orang di Indonesia yang telah mendengar adanya istilah rumah tumbuh, tapi banyak juga yang tidak mengetahui apa yang di maksud dengan rumah tumbuh. Lalu apa yang dimaksud dengan rumah tumbuh? Kenapa disebut dengan rumah tumbuh? Baiklah saya akan menjabarkannya satu persatu.
Rumah Tumbuh Vertikal
Ini biasanya dilakukan bagi mereka yang mempunyai lahan yang sempit sehingga tidak ada pilihan selain membangun rumah ke atas. Jenis ini butuh persiapan dengan dana awal yang lebih besar karena struktur bangunan harus sudah disiapkan untuk rumah bertingkat, walaupun tidak dilaksanakan secara sekaligus (dibangun secara bertahap).
Rumah Tumbuh Horizontal
Dilakukan bagi mereka yang mempunyai lahan cukup luas sehingga masih cukup banyak ruang kosong untuk mengembangkan rumah sesuai dengan kebutuhan. Jenis ini cenderung lebih murah dan mudah karena desain awal untuk struktur hanyak diperuntukkan untuk rumah tidak bertingkat.
Dalam pembangunan rumah tumbuh ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik dari sisi desain struktural maupun dari sisi arsitektural sesuai dengan perencanaan yang dimaksud. Berikut langkah yang bisa dilakukan untuk membangun rumah tumbuh:
- Tentukan besaran dana atau budget yang akan digunakan.
- Konsultasikan/rancang rumah anda dalam desain yang utuh sesuai dengan keinginan (tanpa melihat dana yang sudah ada).
- Pisahkan bagian mana yang akan menjadi prioritas untuk lebih dulu dibangun.
- Tentukan pola pembangunan/tahapan dalam pengerjaan sehingga tidak perlu adanya pekerjaan bongkar pasang dalam kelanjutan pembangunan di tahap selanjutnya.
Usahakan menggunakan jasa profesional karena dalam pembangunan secara bertahap/tumbuh ada beberapa hal yang harus didesain dengan perhitungan terhadap kekuatan struktur dan tata ruang yang ada, misalnya:
- Pondasi bangunan, harus diperhitungkan apakah untuk rumah bertingkat atau tidak (tumbuh vertikal atau horizontal).
- Struktur utama (sloof, kolom, ring, balok serta kemungkinan adanya plat beton) harus benar benar diperhitungkan terhadap kekuatan struktur terutama bila untuk rumah bertingkat (tumbuh vertikal), jangan hanya dengan rumus “biasanya kuat” tapi harus benar benar dihitung secara teknis untuk mengatasi rumah runtuh pada saat gempa atau kondisi lainnya.
- Desain tata ruang yang matang sehingga kecukupan dana pada tahap pertama benar benar bisa secara maksimal di terapkan dengan tata ruang yang berkelanjutan.
Selain dari itu hal non teknis yang harus diperhatikan adalah:
- Sumber dan kecukupan dana juga harus diperhitungkan, jangan sampai kita membangun tahap pertama sekaligus juga tahap terakhir alias berhenti.
- Kemungkinan adanya kenaikan harga material secara signifikan.
- Carilah tenaga yang benar benar mengerti masalah teknis, atau setidak-tidaknya ada tenaga yang menjadi mandor yang paham dan mengerti teknis bangunan.
Sekian postingan kali ini, diatas adalah sedikit uraian dari rumah tumbuh semoga bisa menjadi solusi bagi pemilik rumah yang ingin mengembangan rumah dengan dana terbatas. Jangan lupa untuk selalu berbagi satu kebaikan dengan cara share atau bagikan artikel ini ke teman-teman di sosial media, cukup dengan klik tombol SHARE disitus ini, terimakasih!