Beranda Manajemen Proyek Faktor Utama yang Menyebabkan Kerugian Proyek Konstruksi

Faktor Utama yang Menyebabkan Kerugian Proyek Konstruksi

BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR atau DISINI untuk LOGIN :-) Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Admin DISINI. Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Dilengkapi acuan AHSP dan HSPK seluruh Indonesia, rugi jika tidak punya filenya. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Sekarang bukan zamannya lagi susah hitung RAB, tak perlu keluar biaya mahal-mahal buat nyewa orang. Dengan EasyRAB, menghitung RAB menjadi lebih cepat dan serba otomatis. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Dapatkan ratusan file-file desain gambar rumah siap pakai untuk menunjang dan mempermudah proyek anda. Dengan 250+ Desain Rumah Kekinian, Anda bisa dengan mudah memenuhi permintaan klien dengan desain rumah berkualitas tinggi ini. Klik DISINI untuk mendapatkan semua Filenya.
penyebab kerugian proyek konstruksi
penyebab kerugian proyek konstruksi

Proyek konstruksi sering mengalami kerugian/ cost overrun. Umumnya kompleksitas menjadi masalah yang berujung pada kerugian proyek konstruksi. Dalam artikel ini dilakukan survey sederhana berdasarkan referensi, pengalaman, dan pengamatan untuk mengetahui penyebab utama kerugian proyek sebagai langkah awal untuk mendapatkan strategi untuk mengatasinya.

Saat ini semakin sering terdengar proyek mengalami kerugian yang dialami oleh Kontraktor. Seperti yang pernah saya bahas pada artikel “Apakah Keuntungan Kontraktor Itu Banyak?” (lihat pada posting sebelumnya) menunjukkan bahwa keuntungan kontraktor pada dasarnya kecil. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas yang menyebabkan banyaknya risiko yang dihadapi Kontraktor pada saat mengerjakan proyek.

Untuk mengatasi kerugian proyek tersebut, tentu perlu diketahui lebih dahulu mengenai penyebab utama kerugian proyek. Hasilnya akan menjadi bahan untuk membuat langkah strategis penanganan kerugian proyek. Sehingga artikel ini merupakan langkah awal dalam rangka menekan tingkat kerugian proyek. Hasil tulisan ini tentu masih prematur karena mungkin hanya berdasarkan pengalaman pribadi dengan sample yang tak lebih dari 20 proyek. Harapannya tulisan ini dapat diteliti lebih lanjut dengan metodologi penelitian yang lebih memadai.

Metodologi

Sebelum dijelaskan lebih lanjut, perlu disampaikan bahwa survey ini dilakukan hanya berdasarkan pengalaman mengerjakan proyek dan pengamatan terhadap pelaksanaan proyek lainnya. Parameter penyebab kerugian proyek diambil dari beberapa sumber atau referensi hasil penelitian dan juga berdasarkan pengalaman. Umumnya penyebab kerugian proyek adalah faktor risiko biaya proyek yang tidak dikelola lalu menjadi tidak terkendali sehingga risiko terjadi (menjadi problem) tanpa ada rencana tindak lanjut yang memadai yang akhirnya menyebabkan kerugian proyek.

Pada awalnya terdapat lebih dari 70 variabel penyebab kerugian proyek hasil dari pengumpulan beberapa referensi dan pengalaman serta hasil pengamatan. 60 variabel penyebab tersebut disaring untuk mendapatkan penyebab utama kerugian proyek. Penyaringan dengan menguji 70 variabel dengan membandingkan dengan hasil penelitian dan pengalaman serta hasil pengamatan. Hasilnya didapat 35 variabel yang dianggap cukup mewakili faktor penyebab kerugian proyek.

Setelah tahap penyaringan tersebut dilakukan penilaian faktor penyebab untuk mengetahui prioritas faktor. Dimulai dari menilai tingkat frekuensi terjadinya faktor penyebab kerugian. Penilaian dilakukan dengan skala 1-5 dengan ketentuan sederhana sebagai berikut:

  1. Sangat jarang
  2. Jarang
  3. Sedang
  4. Sering
  5. Sering sekali

Lalu dilanjutkan dengan menilai dampaknya terhadap kerugian proyek. Penilaian dilakukan dalam range 1-5 dengan ketentuan yang sederhana sebagai berikut:

  1. Kecil sekali (tingkat pengaruh sekitar 0.01%-0.50%)
  2. Kecil (tingkat pengaruh sekitar 0.50% – 1.00%)
  3. Sedang (tingkat pengaruh sekitar 1.00% – 1.50%)
  4. Tinggi (tingkat pengaruh sekitar 1.50% – 2.00%)
  5. Tinggi sekali (tingkat pengaruh sekitar > 2.00%)

Tingkat pengaruh adalah dalam sekali kejadian akan meningkatkan sekian persen biaya yang direncanakan secara keseluruhan proyek. Ini adalah asumsi sementara yang ditetapkan.

Hasil Survey

Hasil dari penilaian frekuensi dan dampak menghasilkan suatu nilai hasil perkaliannya. Hasil tersebut sudah menjadi dasar penilaian risiko atas faktor penyebab kerugian proyek. Hasil penilaian risiko menjadi dasar prioritas penanganan dan pengelolaan risiko di proyek.

Penyebab KerugianFDF x D
Kondisi Fisik Lapangan
Cuaca yang buruk339
Manajerial dan Kepemimpinan
Kurang baiknya pengendalian material339
Kurang tepatnya personil/ tidak kompeten212
Komunikasi yang tidak baik5420
Ketamakan/ keserakahan248
Tim proyek yang tidak solid4416
Kurangnya pengalaman melaksanakan proyek155
Kepemimpinan proyek yang lemah4520
Dukungan manajemen yang kurang326
Tidak adanya manajemen risiko proyek5525
Lemahnya pengelolaan pajak326
Kurangnya manajemen biaya, waktu, dan mutu3515
Keterbatasan dana untuk membayar vendor428
Perencanaan dan Teknis
Ketidaktepatan pengadaan material & peralatan236
Pemahaman lingkup yang lemah326
Ketidaktepatan dalam memilih vendor326
Kesalahan dalam estimasi biaya proyek4520
Pelaksanaan, Pengarahan, dan Pengawasan
Keterlambatan proses dan pelaksanaan proyek4416
Produktifitas pekerjaan yang rendah4416
Lingkup dan jangka waktu asuransi yang kurang212
Ketidakcukupan resources/ mismatch5315
Kesalahan metode pelaksanaan248
Mutu pekerjaan yang jelek3412
Tingginya waste material339
Tingkat kesulitan pekerjaan yang tinggi339
Waktu pelaksanaan terlalu singkat/ tidak wajar4312
Faktor-faktor External
Owner tidak memiliki dana yang cukup339
Pembayaran dari Owner terlambat339
Kerusakan dan kehilangan akibat kejahatan, dll236
Sosial, Ekonomi, dan Politik
Situasi pasar (monopoli, kartel, dll)133
Inflasi236
Naiknya harga BBM133
Hukum dan Kontrak
Keterlambatan pemecahan konflik kontraktual326
Ketidakadilan kontrak / unbalanced contract4520
Lemahnya pengelolaan kontrak proyek5315

Pada dasarnya sampai dengan tahap di atas sudah cukup berdasarkan manajemen risiko. Namun kita mencoba untuk lebih lanjut mendalami tingkat kemampuan mengendalikan risiko terebut berdasarkan kondisi dan pengalaman yang ada. Agak subyektif namun tidak ada salahnya untuk dicoba. Parameter ini bisa disebut sebagai treatment (T) atas risiko yang terjadi. Atas tambahan parameter ini bisa juga dikatakan sebagai peluang problem atau masalah yang benar-benar terjadi berdasarkan pengalaman yang menyebabkan kerugian. Penilaian atas parameter ini juga dalam bentuk range 1-5, dengan asumsi sebagai berikut:

  1. Treatment mudah sekali
  2. Treatment mudah
  3. Treatment medium
  4. Treatment sulit
  5. Treatment sangat sulit

Untuk memudahkan gambaran atas parameter di atas diberikan contoh sederhana. Faktor penyebab cuaca adalah faktor yang sangat sulit untuk diatasi karena berada diluar kemampuan manusia. Faktor personil yang kurang tepat akan sangat mudah diatasi dengan memindahkan personil tersebut cukup berdasarkan keputusan project manager.

loading...

Parameter treatment ini lalu dikaitkan dengan hasil penilaian risiko diatas. Tujuannya adalah untuk mendapatkan suatu hasil penilaian atas faktor risiko yang seringkali menjadi penyebab riel kerugian proyek yang perlu mendapat perhatian khusus terutama atas kemampuan atau keberadaan solusi penanganannya hingga saat ini. Hasil penilaian akhir dilakukan pengelompokan nilai. Tujuannya adalah untuk menentukan peringkat kelompok atau prioritas. Adapun hasil dari keseluruhan penilaian ini dibagi dalam beberapa kelompok sesuai prioritas sebagai berikut:

Penyebab KerugianF x DTF x D x TPriority
Kepemimpinan proyek yang lemah204801
Kesalahan dalam estimasi biaya proyek2051001
Ketidakadilan kontrak/ unbalanced contract204801
Penyebab KerugianF x DTF x D x TPriority
Komunikasi yang tidak baik203602
Tim proyek yang tidak solid164642
Tidak adanya manajemen risiko proyek253752
Penyebab KerugianF x DTF x D x TPriority
Cuaca yang buruk95453
Kurangnya manajemen biaya, waktu, mutu153453
Produktifitas pekerjaan yang rendah163483
Ketidakcukupan resources/ mismatch153453
Waktu pelaksanaan terlalu singkat/ tidak wajar124483
Lemahnya pengelolaan kontrak proyek153453
Penyebab KerugianF x DTF x D x TPriority
Kurang baiknya pengendalian material93274
Ketamakan/ keserakahan84324
Kurangnya pengalaman melaksanakan proyek54204
Keterbatasan dana untuk membayar vendor83244
Keterlambatan proses dan pelaksanaan proyek162324
Kesalahan metode pelaksanaan83244
Mutu pekerjaan yang jelek123364
Tingginya waste material93274
Owner tidak memiliki dana yang cukup94364
Pembayaran dari Owner terlambat94364
Inflasi65304
Penyebab KerugianF x DTF x D x TPriority
Kurang tepatnya personil/ tidak kompeten2125
Dukungan manajemen yang kurang62125
Lemahnya pengelolaan pajak6165
Ketidaktepatan pengadaan material & peralatan62125
Pemahaman lingkup yang lemah62125
Ketidaktepatan dalam memilih vendor62125
Lingkup dan jangka waktu asuransi yang kurang2245
Tingkat kesulitan pekerjaan yang tinggi92185
Kerusakan dan kehilangan akibat kejahatan, dll62125
Situasi pasar (monopoli, kartel, dll)35155
Naiknya harga BBM35155
Keterlambatan pemecahan konflik kontraktual63185

Validasi Sederhana

Kemudian lalu kita mencoba untuk membuat semacam validasi sederhana atas hasil survey di atas. Saat ini hanya pada prioritas pertama yang terdapat tiga variabel, yaitu:

  1. Kepemimpinan proyek yang lemah. Di perusahaan tempat saya bekerja, telah ada beberapa pejabat yang dulunya project manager yang proyeknya hampir selalu untung. Project manager tersebut dikenal memiliki kemampuan kepemimpinan yang tinggi serta kharismatik. Hal ini berarti bahwa kepemimpinan yang lemah akan berpotensi menyebabkan proyek mengalami kerugian karena lemahnya pengendalian proyek.
  2. Kesalahan dalam estimasi biaya proyek. Seringkali proyek konstruksi mengalami kesalahan pada saat estimasi biaya karena kompleksitasnya. Pada suatu laporan pengendalian proyek suatu perusahaan (tidak disebutkan) ternyata lebih 50% penyebab kerugian proyek adalah karena kesalahan estimasi biaya proyek saat tender.
  3. Unbalanced Contract. Kontrak yang tidak seimbang atau unbalanced contract umumnya terjadi pada proyek swasta. Risiko yang tidak sesuai harus ditanggung kontraktor akibat dari kondisi kontrak ini. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan data laporan biaya proyek-proyek, faktor inilah yang menyebabkan kerugian proyek paling besar dan sulit untuk diatasi.

Sumber: manajemenproyekindonesia.com

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk kita semua dalam mengelola proyek khususnya pada proyek konstruksi agar kedepannya tidak ada kerugian yang terjadi. Silahkan share artikel ini jika dirasa bermanfaat untuk teman-teman proyek lainnya. Jika ingin terus mengikuti perbaruan situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat pertama kali mengakses situs ini. Sekian dan terimakasih telah berkunjung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini