Halo rekan-rekan sekalian, apa kabarnya hari ini? Saya doakan semoga sehat selalu. Kali ini saya akan membagikan artikel dengan judul Jenis-Jenis Pengujian Beton untuk Analisa Kelayakan Struktur Bangunan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan dibawah ini.
Analisa Kelayakan Struktur Beton
Setelah terjadi gempa bumi atau kebakaran, banyak bangunan yang menjadi rusak bahkan runtuh. Bangunan yang rusak masih banyak yang dimanfaatkan kembali dan diperbaiki karena alasan dana yang terbatas jika harus dibangun ulang.
Jika ingin digunakan kembali, bangunan rusak harus melakukan uji kelayakan struktur terlebih dahulu untuk membuktikan apakah bangunan tersebut masih layak secara struktural atau tidak.
Berikut adalah jenis-jenis pengujian beton untuk analisa kelayakan struktur bangunan:
1. Pengamatan visual dan pemetaan struktur
Pengamatan visual dilakukan untuk memberikan gambaran awal kondisi struktur eksisting yang kemudian membantu menentukan penyelidikan apa saja yang dibutuhkan selanjutnya. Pemetaan struktur dilakukan guna memverifikasi konfigurasi dan dimensi elemen struktur terhadap gambar struktur yang telah diberikan untuk keperluan pemodelan struktur pada tahap analisis dan verifikasi keamanan.
2. Ultrasonic Pulse Velocity / UPV Test
UPV Test dilakukan untuk menilai kualitas beton dengan metode kecepatan pulsa ultrasonik. Metode ini terdiri atas pengukuran waktu perjalanan dari pulsa ultrasonik melewati beton yang diuji. Kecepatan relatif lebih tinggi diperoleh ketika kualitas beton yang baik dalam hal kepadatan, keseragaman, homogenitas, dan lain-lain.
3. Covermeter Test
Covermeter adalah sebuah alat untuk mencari tulangan dan mengukur selimut beton yang tepat. Covermeter adalah perangkat konvensional yang hanya dapat menemukan benda-benda logam di bawah permukaan. Karena didesain hemat biaya, metode pulse-induksi adalah salah satu solusi yang paling umum digunakan untuk analisa kelayakan struktur.
4. Core Drill (Pengambilan Benda Uji Inti Beton)
Tujuan dilakukan core drill adalah untuk menentukan/mengambil sample perkerasan di lapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya (umumnya pada jalan) serta untuk mengetahui karakteristik campuran perkerasan (pada beton struktural).
Sumber referensi: blog.nobelconsultant.com
Demikian artikel kali ini mengenai Jenis-Jenis Pengujian Beton untuk Analisa Kelayakan Struktur Bangunan, semoga bisa menambah wawasan rekan-rekan sekalian. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa mendapat manfaatnya. Terima kasih telah membaca, sampai jumpa pada artikel selanjutnya.