Halo rekan-rekan sekalian, apa kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga sehat selalu. Postingan kali ini saya akan membahas mengenai jenis struktur dinding penahan tanah untuk menahan longsor. Bencana longsor terjadi ketika kekuatan pada massa tanah melebihi kekuatan penahan yang ada di tanah itu sendiri.
Longsor sendiri sebenarnya termasuk fenomena alami yang disebabkan oleh angin dan curah hujan tinggi, namun berbagai kegiatan manusia seperti penebangan liar, atau kegiatan pertanian yang dikelola dengan buruk dapat secara signifikan meningkatkan laju longsor ini sendiri.
Penebangan pohon secara sembarangan dan penggundulan hutan untuk pembersihan lahan baru termasuk penyebab utama terjadinya tanah mudah longsor.
Berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor. Salah satunya menggunakan dinding penahan tanah. Seperti apa dinding penahan tanah tersebut? Mari kita simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Dinding Penahan Tanah Untuk Menahan Longsor
Dinding penahan tanah merupakan konstruksi yang paling sering digunakan di Indonesia untuk menanggulangi bencana tanah longsor. Dinding penahan tanah ini dibangun dengan tujuan dapat mengurangi resiko terjadinya longsor ketika musim hujan datang.
Jika rekan-rekan pernah ke daerah perbukitan atau semacamnya, kalian pasti pernah melihat ada bangunan seperti dinding yang dibuat menempel pada suatu tebing. Inilah yang disebut sebagai dinding penahan.
Dinding penahan tanah dirancang dan dibangun untuk kuat menahan tekanan horizontal dari material tanah atau yang lainnya. Selain berasal dari tanah, tekanan juga bisa disebabkan oleh air, pasir dan material granular lainnya di belakang struktur dinding penahan.
Berikut akan diberikan berbagai jenis struktur dinding penahan tanah yang digunakan untuk berbagai tujuan.
1. Dinding Penahan Gravitasi
Umumnya, dinding penahan jenis ini sangatlah besar karena membutuhkan beban gravitasi yang signifikan untuk melawan tekanan tanah. Gaya geser, runtuhan material, dan bantalan penahan harus dipertimbangkan ketika struktur dinding jenis ini dirancang. Dinding Penahan Gravitasi biasanya dapat dibangun dari bahan yang kuat seperti beton, batu, dan unit batu.
2. Dinding Penahan Tanah Cribb
Dinding penahan tanah crib adalah bentuk dinding lanjutan dari jenis dinding penahan gravitasi. Mereka dibangun dari kotak-kotak individual yang saling bersambung yang terbuat dari kayu atau beton pra-cetak. Kotak-kotak tersebut selanjutnya diisi dengan batu yang telah dihancurkan atau bahan granular kasar lainnya untuk menciptakan struktur pemfilteran. Dinding penahan jenis ini cocok untuk menopang area perkebunan atau pertanian, tetapi tidak disarankan untuk menopang pada daerah lembah atau lereng.
3. Dinding Penahan Tanah Gabion
Dinding penahan jenis ini menahan menggunakan kotak-kotak bersudut segi empat atau persegi panjang yang dipenuhi dengan bebatuan atau material lain yang sesuai. Hal ini digunakan untuk konstruksi struktur pengendalian erosi. Dinding ini juga digunakan untuk menstabilkan lereng yang curam.
4. Dinding Penahan Tanah Cantilever
Dinding penahan cantilever terdiri dari batang dan pelat dasar. Jenis ini dibangun dari beton bertulang, beton pracetak, atau beton pratekan. Dinding penahan cantilever adalah tipe yang paling umum digunakan sebagai dinding penahan tanah. Dinding jenis ini juga dinilai cukup ekonomis bila digunakan hingga ketinggian 10 meter.
5. Dinding Penahan Tanah Ancored
Jenis dinding penahan tanah ini digunakan ketika ruang yang dimiliki terbatas atau dinding penahan tipis diperlukan. Dinding penahan ancored juga cocok untuk tanah yang longgar atau memiliki rongga di atas batu. Dinding penahan tanah yang sangat tinggi dapat dibangun menggunakan sistem struktur dinding penahan jenis ini. Struktur pemasangannya yaitu kawat kabel didorong jauh masuk ke tanah, kemudian ujungnya diisi dengan beton untuk dijadikan jangkar. Jangkar bertindak untuk melawan tekanan dari atas dan menjaga dinding penahan agat tidak bergeser.
Sumber referensi: digambarin.com
Demikian penjelasan tentang jenis struktur dinding penahan tanah untuk menahan longsor, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa untuk budayakan share, dan jika ingin mencopy artikel ini, mohon sertakan sumber referensi diatas. Sekian dan terima kasih.