Membangun rumah pada era dewasa ini memerlukan ketelitian dan kecermatan terutama mengenai kekuatan struktur dari bangunan. Sebagian terjadi pada daerah lepas pantai dan sebagian lagi pada daerah pemukiman. Pada daerah pemukiman yang cukup padat, perlu adanya suatu perlindungan untuk mengurangi angka kematian penduduk dan kerusakan berat akibat goncangan gempa.
Dengan adanya kejadian gempa beberapa waktu yang lalu, bisa kita simpulkan bahwa banyaknya rumah/bangunan yang runtuh sebagian besar karena bangunan yang ada kurang memperhatikan mengenai persyaratan konstruksi beton bertulang yang merupakan bagian penting dari proses pembangunan. Dengan menggunakan prinsip teknik yang benar, detail konstruksi yang baik dan praktis maka kerugian harta benda dan jiwa menusia dapat dikurangi.
Bagian yang pertama adalah mengenai Pondasi bangunan. Pada prinsipnya konstruksi untuk pondasi tergantung pada kondisi tanah di lokasi yang ada. Pada umumnya pada kondisi tanah yang baik untuk rumah tinggal 1 lantai cukup menggunakan pondasi batu kali, untuk beberapa kasus dimana kondisi tanah lunak bisa menggunakan pondasi telapak.
Detail Konstruksi Beton Bertulang
Beton Sloof (SL)
- Ukuran 15 cm x 20 cm.
- Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh – diameter 12 mm.
- Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm.
- Pemasangan menurut gambar 1, pemasangan beton sloof ini tepat diatas pondasi batu kali dengan penambahan tulangan angkur besi diameter min 8 mm per jarak 1 m (lihat gambar 2). Panjang ankur 40 – 50 cm.
Beton Kolom (KP)
- Ukuran 15 cm x 15 cm.
- Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh – diameter 12 mm.
- Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm.
- Pemasangan menurut gambar 1, pemasangan beton kolom dipasang pada tiap pojok pertemuan antar dinding dan atau sepanjang dinding dengan jarak maksimal 4 m harus ada kolom.
- Pada bagian yang terkena tembok harus dipasang ankur berupa besi minimal diameter 8 mm dengan jarak per – 10 buah bata dengan posisi seperti pada gambar 1 (panjang angkur 40 – 50 cm.
Beton Balok Latai (BL)
- Ukuran 15 cm x 20 cm.
- Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh – diameter 12 mm.
- Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm.
- Pemasangan menurut gambar 1, pemasangan beton balok latai dipasang tepat diatas kusen dengan tujuan untuk pengaku dan menjaga agar kusen tidak menerima beban dari dinding.
- Ujung balok latai harus dipertemukan dan menyatu dengan kolom terdekat, tidak boleh berdiri sendiri tanpa ada pengikat berupa kolom.
Beton Ringbalk (RB)
- Ukuran 15 cm x 15 cm.
- Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh – diameter 12 mm.
- Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm.
- Pemasangan menurut gambar 1, pemasangan ringbalk dipasang pada sepanjang bagian atas keseluruhan dinding keliling.
Beton Ring Gewel (RG)
- Ukuran 15 cm x 15 cm.
- Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh – diameter 12 mm.
- Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm.
- Pemasangan menurut gambar 1, pemasangan ring gewel dipasang pada sepanjang bagian atas dinding khusus untuk bentuk atap pelana atau pada bagian dimana fungsi kuda-kuda kayu diganti dengan dinding bata atau biasa disebut gewel.
Beton Balok Konsol (BK)
- Ukuran 15 cm x 20 cm.
- Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh – diameter 12 mm.
- Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm.
- Pemasangan menurut gambar 1, pemasangan balok konsol hanya dipasang bila diperlukan dimana jarak antara dinding dengan ujung genteng lebih dari 1 m, maka diperlukan perkuatan dengan konsol beton yang dipasang maksimal per 3.5 m atau pada setiap perletakan kuda kuda dan atau gewel.
Itulah sedikit penjelasan mengenai detail konstruksi beton tahan gempa untuk rumah tinggal sederhana. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Khusus para tukang/mandor/kontraktor wajib baca ini. Bila sudah mengetahuinya, silahkan baca artikel yang lainnya untuk menambah wawasan kita semua. Jangan lupa share ya 😉