Authority Gap adalah situasi yang sering terjadi pada kepemimpinan proyek. Pemimpin proyek dapat menggunakan banyak metode untuk mengatasi kondisi ini. Banyak metode yang dapat dilakukan, namun hasilnya kurang efektif. Sehingga perlu dicari metode mempengaruhi yang paling baik dan paling tinggi pengaruhnya dalam rangka menegakkan kepemimpinan.
Dalam membangun teamwork di proyek, Project Manager harus mampu untuk mempengaruhi tim nya agar organisasi proyek dapat berjalan dengan baik. Mempengaruhi (to influence) adalah cara yang digunakan oleh Project Manager untuk menggerakkan motivasi anggota tim untuk dapat berkontribusi maksimal dalam suatu organisasi tim. Jadi mempengaruhi disini adalah dalam konteks untuk membangun tim untuk meningkatkan kinerja tim.
Banyak cara atau metode yang digunakan dalam mempengaruhi anggota tim. Beberapa metode yang sering dilakukan adalah:
- Work Challenge
- Project Authority
- Project Management Expertise
- Similiar future work
- Salary
- Other income
- Promotion
- Frienship
- Coercion
- Leader’s professional Integrity
- Praising
- Knowledge
- dan lain-lain
Banyak metode yang digunakan namun tidak memberikan hasil yang diharapkan. Kelemahan dalam mempertimbangkan penggunakan suatu metode dalam mempengaruhi anggota tim mungkin adalah terletak pada sudut pandang yang digunakan. Project Manager seringkali menggunakan metode hanya dengan menggunakan sudut pandangnya sendiri. Kepemimpinan bagaimanapun melibatkan komunikasi dua arah yakni antara pemimpin dan yang dipimpin. Apapun metode yang digunakan, akan lebih baik apabila memperhatikan kondisi dan situasi anggota tim proyek sebagai obyek yang dipimpin harus diketahui lebih dahulu apa yang anggota tim butuhkan dan lebih inginkan terkait pemilihan metode untuk mempengaruhi.
Hasil studi yang dilakukan oleh Dean Sotiriou dan Dennis Wittmer, menunjukkan bahwa menciptakan kondisi proyek atau pekerjaan yang menantang adalah satu-satunya faktor yang paling penting untuk anggota tim. Hasil ini mendukung model motivasi yang menekankan menciptakan pekerjaan yang menantang dan berarti ketimbang memaksa kekuatan dan kendali atas posisi serta kompensasi sebagai metode mempengaruhi. Ini juga mendukung pendapat yang menyatakan bahwa tekanan dan imbalan hanya akan bersifat sementara. Lihat pada postingan sebelumnya mengenai 4 Elemen Utama Pemimpin yang Efektif.
Hasil dari studi ini juga menunjukkan bahwa pemimpin proyek harus memahami pentingnya tiga faktor yang lain yaitu keahlian, integritas profesional, dan pelaksanaan otoritas proyek (tingkatan dan sikap). Anggota tim perlu untuk ditantang, mereka respek pemimpin yang tau bagaimana menggunakan kekuasaannya, dan mereka perlu untuk percaya pemimpin mereka dalam konteks kompetensi dan karakter etikanya. Faktor yang terakhir (Integritas profesional) telah ditemukan sebagai suatu faktor penting dalam riset ini dan sama pentingnya dengan keahlian dan kekuasaan pemimpin.
Dari perspektif project manager, faktor penting dalam mengatasi authority gap adalah kemampuan persuasif, negosiasi, dan kompetensi manajemen. Mereka dapat mempengaruhi tantangan dengan menambahkan komponen yang menantang pada obyektif proyek, lalu secara sesuai mendistribusikan tugas pekerjaan, atau keduanya.
Mereka dapat meningkatkan keahlian mereka dalam hal menggunakan secara sesuai otoritas mereka, negosiasi, dan persuasi melalui pendidikan dan observasi pemimpin proyek yang sangat baik dalam hal ini, dan mengaplikasikan apa yang mereka telah pelajari dalam manajemen pada proyek mereka masing-masing. Mereka dapat belajar, melalui studi dan pengamatan, karakteristik pemimpi proyek yang memiliki kekuatan pribadi yang istimewa dan mencoba untuk mempelajarinya. Mereka akan dapat lebih kompeten melalui studi, pengamatan dan mencari kepemimpinan atas proyek yang lebih kompleks, menantang, dan tumbuh. Akhirnya dalam hal integritas profesional, mereka dapat berjuang untuk konsisten, adil, jujur, dapat dipercaya, dan pada umumnya pemimpin yang semua anggota tim dapat harapkan sepanjang perjalanan proyek.
Disarankan model yang ditunjukkan pada gambar yang menyebutkan metode yang paling penting yang dapat digunakan oleh project manager untuk mempengaruhi perilaku anggota timnya.
Dengan memberikan tantangan proyek pada anggota tim, maka itu berarti memberikan peluang atau motivasi kepada anggota tim untuk memenuhi kebutuhannya yang paling tinggi yaitu perwujudan diri. Motivasi yang tinggi ini akan membuat anggota tim bekerja lebih dari biasanya. Akibatnya teamwork akan terbentuk dengan baik dan performance proyek akan meningkat.
Sumber referensi utama: manajemenproyekindonesia.com
(Referensi: Dean Sotiriou, Dennis Wittmer, “Influence Methods of Project Manager : Perception of Team Member and Project Manager“, Daniels College of Business, University of Denver, 2001)
Sekian artikel kali ini, mudah-mudahan bisa berguna untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke yang lain. Jika ingin terus mengikuti perbaruan situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat pertama kali mengakses situs ini. Sekian dan terimakasih kunjungannya 🙂