Pada dasarnya terdapat cukup banyak cara dalam menilai kompleksitas proyek. Beberapa literatur disebutkan cara menilai kompleksitas proyek oleh Robert Joker, Pascoe, Davies, Kaimann, Johnson, dan masih ada beberapa yang lainnya. Namun tentunya dengan tetap bersandar pada prinsip kompleksitas proyek, harus dicari cara menilai yang cukup mudah agar aplicable di lapangan, terutama di Indonesia.
Mengelola kompleksitas proyek tak jauh berbeda dengan mengelola risiko proyek karena kompleksitas proyek pada dasarnya serupa dengan risiko proyek. Kompleksitas proyek memiliki cakupan yang lebih luas dibanding dengan risiko proyek. Hal ini ditunjukkan dalam banyak literatur bahwa risiko adalah bagian dari kompleksitas proyek itu sendiri.
Dalam proses pencarian metode menilai kompleksitas proyek, ditemukan dua pedoman yang cukup mudah karena telah berisi kriteria menilai yang lebih jelas. Dua literatur ini dicoba untuk diangkat dalam artikel ini sebagai tambahan literatur yang pernah ditulis yakni dari Robert Joker. Dua literatur ini akan digabungkan dengan konsep saling melengkapi. Berdasarkan dua literatur tersebut, dibuatlah suatu tabel yang diharapkan akan membantu pelaku proyek dalam menilai kompleksitas proyeknya dengan mudah sebagai bagian dari proses pengelolaan kompleksitas proyek. Sebagian angka diubah untuk disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Misalnya nilai kontrak, waktu/ schedule, dan jumlah anggota tim. Penyesuaian ini dilakukan karena memang diperlukan pendekatan yang walaupun belum memiliki dasar. Dapat saja angka-angka ini diteliti lebih lanjut.
Cara menilai kompleksitas yang disampaikan dalam tulisan ini memiliki perbedaan dengan cara menilai oleh Robert Joker. Cara yang akan disampaikan ini tidak menilai dalam bentuk scoring, tapi langsung menentukan batasan suatu kondisi parameter apakah termasuk dalam kompleksitas rendah, medium, atau tinggi.
Parameter | Kompleksitas Rendah | Kompleksitas Medium | Kompleksitas Tinggi |
Waktu / Schedule dan ketergantungan | < 3 bulan, sederhana, Hampir tidak ada ketergantungan pada schedule | 3-9 bulan, medium, Memiliki beberapa ketergantungan pada schedule | > 9 bulan, kompleks, Banyak ketergantungan pada schedule |
Biaya | < Rp. 1 M, rendah | Rp. 1 M – Rp. 20 M, medium | > Rp. 20 M, tinggi |
Ukuran tim | < 5 orang | 6 – 15 anggota tim | > 15 anggota tim |
Komposisi tim | Semua anggota tim dari internal | Beberapa anggota tim dari internal dan beberapa dari external | Struktur tim kompleks |
Fleksibilitas target | Schedule, biaya, dan lingkup fleksibel | Schedule, biaya, dan lingkup boleh naik dalam nilai yang kecil, tapi batasan benar2 kuat | Deadline tetap, dan tidak dapat berubah. Schedule, biaya dan lingkup tidak ada tempat untuk fleksibel |
Kejelasan masalah dan solusi | Masalah dan solusi dapat dipahami dengan mudah, solusi dapat dijalankan dengan teknologi yang ada | Masalah lain sulit untuk dipahami, solusi tidak jelas atau sulit untuk dijalankan | Baik masalah maupun solusi sulit didefinisikan atau dipahami, solusi sulit untuk dijalankan. |
Kestabilan persyaratan | Persyaratan dipahami, jelas dan stabil atau tetap | Persyaratan dipahami, tapi diharapkan untuk berubah | Persyaratan tidak dipahami dan sebagian besar tidak terdefinisi |
Implikasi politis penting yang strategis,Tingkat jumlah stakeholder | Tidak ada implikasi politis | Beberapa misi langsung berdampak, implikasi politis minor, kelompok stakeholder 2-3 kelompok | Berdampak pada misi inti dan implikasi politis besar, terlihat pada level organisasi tertinggi, kelompok stakeholder yang banyak dengan ekspektasi yang bersebrangan |
Tingkat perubahan | Mempengaruhi satu unit bisnis | Mempengaruhi sejumlah / beberapa unit bisnis | Perubahan organisasional berskala besar yg mempengaruhi perusahaan, mengubah organisasi. |
Teknologi, teknik, dan prosedur | Telah diuji, telah diketahui | Beberapa belum diuji atau belum diketahui | Belum diuji dan belum diketahui sama sekali |
Pedoman dalam menentukan apakah proyek berada pada kompleksitas tinggi, medium, atau rendah berdasarkan hasil penilaian dengan menggunakan kriteria di atas adalah:
- Kompleksitas Tinggi: Tingkat perubahan berdampak berskala besar bagi perusahaan, masalah dan solusinya sulit didefinisikan dan sulit dipahami, solusi sulit untuk dijalankan, dan akan menggunakan teknologi yang belum tersedia, atau empat atau lebih parameter berada pada kriteria kompleksitas tinggi.
- Kompleksitas Medium: Empat atau lebih parameter berada pada kriteria kompleksitas medium, atau jika satu parameter berada pada kriteria kompleksitas tinggi dengan tiga kriteria kompleksitas medium.
- Kompleksitas Rendah: Jika tidak merupakan kombinasi atas kriteria dua kompleksitas di atas.
Agar dapat lebih mudah untuk dipahami, berikut disampaikan suatu contoh proyek yang riel terjadi di lapangan yang didiskripsikan kondisinya berdasarkan parameter kompleksitas di atas untuk dinilai apakah termasuk kompeksitas rendah, sedang, dan tinggi dalam bentuk tabel.
Parameter dan Penjelasan Kondisi |
Kompleksitas |
|||
Parameter | Penjelasan Kondisi | Rendah | Medium | Tinggi |
Waktu/ Schedule dan ketergantungan | Waktu pelaksanaan 7 bulan, terdiri atas lebih dari 10 item pekerjaan yang memiliki hubungan ketergantungan yang banyak | √ | ||
Biaya | Nilai Kontrak Rp. 30 M | √ | ||
Ukuran tim | 20 orang | √ | ||
Komposisi tim | Sebagian dari internal, sebagaian dari luar | √ | ||
Fleksibilitas target | Schedule, biaya, dan lingkup boleh berubah dalam batasan kecil | √ | ||
Kejelasan masalah dan solusi | Ada beberapa masalah yang belum jelas termasuk solusi pelaksanaannya | √ | ||
Kestabilan persyaratan | Spesifikasi sebagian membingungkan/ ambiguitas dan kemungkinan berubah | √ | ||
Implikasi politis penting yang strategis,Tingkat jumlah stakeholder | Ada dampak politis, kelompok stakeholder setidaknya ada 6 kelompok (Owner, Perencana, Pengawas, Vendor, Tim proyek, Manajemen perusahaan) | √ | ||
Tingkat perubahan | Melibatkan beberapa unit bisnis di perusahaan | √ | ||
Teknologi, teknik, dan prosedur | Teknik pelaksanaan biasa, telah sering dilaksanakan | √ |
Dari hasil penilaian dalam bentuk tabel di atas terlihat bahwa proyek memiliki dua kriteria kompleksitas tinggi dengan lebih dari tiga kriteria medium. Proyek ini dapat dinilai memiliki kompleksitas sedang/ medium. Tabel pemetaan kompleksitas proyek di atas juga menunjukkan suatu prioritas bagi project manager untuk fokus terhadap biaya dan organisasi tim. Project manager harus membuat strategi khusus untuk mengatasi aspek kompleksitas tinggi di proyeknya sedemikian hingga proyek managable.
Sumber referensi: manajemenproyekindonesia.com
Sekian postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa mendapatkan ilmunya juga. Untuk mengikuti perbaruan konten situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat mengakses situs ini. Sekian dan terimakasih.