Halo rekan-rekan sekalian, apa kabar kalian hari ini? Tentu baik bukan. Kali ini kita akan membahas metode penyelidikan pada tanah. Pembahasan lengkapnya dapat dilihat pada artikel dibawah ini.
Metode Penyelidikan pada Tanah
Sebelum melakukan pembangunan, penting rasanya untuk melakukan penyelidikan tanah guna menentukan pondasi dalam untuk kekuatan strukturnya. Penyelidikan tanah bisa dilakukan dengan menggunakan cara sederhana maupun dengan menggunakan alat khusus.
Terdapat 2 klasifikasi jenis tanah yaitu Tanah Terganggu (Disturbed sample) dan Tanah Tak Terganggu (Undisturbed Sample). Tanah terganggu adalah tanah yang telah tercampur dengan proses konstruksi pada sebelumnya.
Sedangkan tanah tak terganggu adalah tanah yang masih asli yang belum terkena proses konstruksi. Tanah tak terganggu lebih mudah untuk diamati pada lapisan tanahnya karena belum tercampur oleh material lainnya.
Pengujian tanah tak terganggu harus langsung dilakukan di laboratorium agar kondisi tanah belum terpapar udara yang akan mempengaruhi kondisi tanahnya. Sedangkan tanah terganggu dapat dilakukan pengujian secara bertahap.
Biasanya pengujian tanah dengan menggunakan alat Sondir untuk mengetahui ke dalaman tanah kerasnya, sondir juga ada menggunakan metode manual dan mesin, biasanya pada saat ini metode mesinlah yang sering dilakukan karena lebih mudah.
Selain itu biasanya ada pengujian dengan menggunakan mode sederhana untuk menguji lapisan tanah dengan menggunakan metode Test Pit. Cara ini yaitu menggali tanah dengan kedalaman 1 meter dan panjang sekitar 1,5 meter.
Baca: Pentingnya Soil Test/ Penyelidikan Tanah
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan penyelidikan kondisi lapisan tanah di lapangan, berikut contohnya:
1. Bor Putar (Rotary Drill)
Alat ini dapat dilakukan pada semua jenis lapisan tanah dan dapat menembus lapisan tanah keras hingga kedalaman 40 meter. Pengeboran dapat dilakukan pada jenis tanah berbatu, tanah lempung dan tanah berpasir.
Cara kerja alat ini adalah tabung inti luar akan berputar bersama batang bor dan menekan ke dalam lapisan tanah. Air akan mengalir pada sisi casing untuk mempermudah proses pengeboran. Pengeboran juga dapat dilakukan tanpa menggunakan cassing. Jika kondisi tanah cendurung longsor dapat dilapisi dengan cairan khusus untuk menutup pori-pori pada tanah.
2. Bor Tangan (Hand Auger)
Alat sederhana ini dapat digunakan dan akan mengambil sampel tanah yang ada didalam. Cara kerja alat ini sangat mudah, alat bor diletakan diatas tanah dan langsung dilakukan pemutaran dengan kedalaman yang telah ditentukan.
Alat ini dapat mencapai ke dalaman hingga 10 meter, namun biasanya hanya maksimum sampai 6-8 meter. Alat ini tidak dapat digunakan pada jenis tanah berbatu dan pasir yang bercampur air karena keterbatasan tenaga manusia. Alat ini biasanya digunakan untuk menguji jalan, kereta api dan landasan pacu.
3. Bor Cuci (Wash Boring)
Metode ini yaitu dilakukan dengan menyemprot air berkekuatan penuh sambil memutar pipa selubung (casing) dan digerakkan ke atas dan ke bawah untuk mempermudah penekanan pada tanah. Tanah yang diambil adalah tanah yang tak terganggu untuk dilakukan pengujian selanjutnya.
Pengambilan tanah yang keluar dari lubang bor di identifikasi secara kasar, pengambilan contoh tanah dilakukan secara kering dengan mengganti ujung mata bor. Metode wash boring tidak dapat digunakan pada kondisi tanah mengandung bebatuan kasar.
Sekian postingan kali ini mengenai Metode Penyelidikan pada Tanah, semoga bisa menambah ilmu pengetahuan. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain dapat membacanya juga. Untuk mengikuti perbaruan konten blog ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat mengakses blog ini.