Beranda Manajemen Proyek Pekerjaan Struktur Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pekerjaan Struktur Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

4024
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR atau DISINI untuk LOGIN :-) Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Admin DISINI. Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Dilengkapi acuan AHSP dan HSPK seluruh Indonesia, rugi jika tidak punya filenya. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Sekarang bukan zamannya lagi susah hitung RAB, tak perlu keluar biaya mahal-mahal buat nyewa orang. Dengan EasyRAB, menghitung RAB menjadi lebih cepat dan serba otomatis. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
pekerjaan struktur dalam k3
pekerjaan struktur dalam k3

Halo rekan-rekan sekalian, kali ini kita akan membahas mengenai pekerjaan struktur dalam keselamatan dan kesehatan kerja (k3). Untuk lebih lengkapnya mari baca pembahasan dibawah ini.

Manajemen Pekerjaan Bekisting

  1. Rute aman harus disediakan pada tiap bagian dari bangunan.
  2. Bagian bentuk perancah dari pendukung rangkanya bekisting yang menyebabkan tergelincir harus ditutup rapat dengan papan.
  3. Bentuk sambungan rangka bekisting menara harus direncanakan mampu menerima beban eksternal dan factor keselamatan harus diperhitungkan.
  4. Titik-titik penjangkaran perancah gantung yang mendukung bekisting harus terpancang dan mempunyai daya tahan yg kuat.
  5. Perancah gantung yang digunakan pada bagian luar bangunan yang berbentuk cerobong harus dijangkarkan untuk menahan kekuatan angin.

Manajemen Pekerjaan Pembesian

  1. Pemasangan besi beton yang panjang harus dikerjakan oleh pekerja yang cukup jumlahnya, terutama pada tempat yang tinggi, untuk mencegah besi beton tersebut meliuk/ melengkung dan jatuh.
  2. Pada waktu memasang besi beton yang vertical, pekerja harus berhati-hati agar besi beton tidak melengkung, misalnya dengan cara mengikatkan bambu atau kayu sementara.
  3. Memasang besi beton di tempat tinggi harus memakai perancah, dilarang keras naik/ turun melalui besi beton yang sudah terpasang.
  4. Ujung-ujung besi beton yang sudah tertanam harus ditutup dengan potongan bambu atau lainnya, baik setiap besi beton masing-masing atau secara kelompok batang besi, untuk mencegah kecelakaan fatal.
  5. Bila menggunakan pesawat angkat (kran/ crane) untuk mengangkat atau menurunkan sejumlah besi beton, harus menggunakan alat bantu angkat yang terbuat dari tali kabel baja (sling) untuk mengikat besi beton menjadi satu dan pada saat pengangkatan atau penurunan harus dipandu oleh petugas (misal dengan memakai peluit).
  6. Pengangkatan atau penurunan ikatan besi beton harus mengikuti prosedur operasi pesawat angkat (crane).
  7. Semua pekerja yang bekerja di tempat tinggi harus dilengkapi dan menggunakan sabuk pengaman, sarung tangan, sepatu lapangan, helm, dan alat pelindung diri lain yang diperlukan.

Manajemen Pekerjaan Beton

Secara umum, sebelum melakukan pekerjaan pembetonan, ada beberapa hal yang harus dilakukan/ diperhatikan oleh pekerja, antara lain:

  1. Pemeriksaan semua peralatan dan mesin yang akan digunakan.
  2. Pemeriksaan semua perancah/ steiger, stut-stut, ikatan penyangga, dan lain-lain.
  3. Apabila menggunakan peralatan concrete pump.
  4. Pada proses pelaksanaan penuangan beton.
  5. Menara atau tiang yang dipergunakan untuk mengangkat adukan beton (concrete bucket towers) harus dibangun dan diperkuat sedemikian rupa sehingga terjamin kestabilannya.
  6. Usaha pencegahan yang praktis harus dilakukan untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan selama pekerjaan persiapan dan pembangunan konstruksi beton.
  7. Sewaktu beton dipompa atau dicor, pipa-pipa termasuk penghubung atau sambungan dan penguat harus kuat.
  8. Sewaktu proses pembekuan beton (setting concrete) harus terhindar dari goncangan dan bahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan.
  9. Sewaktu lempengan (panel) atau lembaran beton (slab) dipasang pada dudukannya.
  10. Setiap ujung-ujung (besi, kayu, bambu, dan lain-lain) yang mencuat, harus dilengkungkan atau ditutup.
  11. Proses pengecoran harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin bekisting dan perancah dapat memikul/ menahan seluruh beban sampai beton mengeras.

Manajemen Pekerjaan Shotcrete

  1. Pekerja yang bertugas mengoperasikan alat penyemprot harus memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang cukup antara lain: masker pelindung pernafasan, kaca mata pelindung debu, sarung tangan, dan sepatu karet.
  2. Campuran semen dapat menyebabkan penyakit kulit. Iritasi dan alergi dapat disebabkan oleh adanya kontak langsung dengan semen basah, dan apabila paparan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kulit terbakar.

Manajemen Pekerjaan di Tempat Tinggi

Manajemen Pekerjaan ditempat Tinggi-1

Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian (>2m) beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

  1. Menggunakan perancah (scaffolding) atau tangga besi permanen.
  2. Dilengkapi APD yang sesuai (sabuk pengaman/ safety belt) untuk menjamin agar tidak terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup pendek agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi 1,5 meter.
  3. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan.
  4. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan papan dudukannya terpasang rapat untuk mencegah orang tersandung dengan barang-barang yang jatuh.
  5. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan dan barang-barang lain yang tidak diperlukan.

Manajemen Pekerjaan di tempat Tinggi-2

  1. Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk mengantisipasi jatuhnya benda-benda yang dapat menimpa orang di bawahnya.
  2. Tangga harus dipasang dan dipastikan sudah terikat kuat dan aman pada bagian atasnya untuk mencegah pergerakan.
  3. Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat dijamin mengenai kekuatan dan keamanannya.
  4. Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa oleh petugas K-3 dan jika masih ragu-ragu, segera tanyakan kepada petugas K-3.
  5. Pasang pagar pembatas pada sekitar area kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan masuk/ berada pada area kerja.

Sumber referensi: sipilworld.blogspot.com

Sekian postingan kali ini mengenai Pekerjaan Struktur Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa membacanya juga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini