Mengapa beton harus dibuat kedap air/ Waterproof?
Beton merupakan salah satu elemen penting dalam bangunan, peruntukannya untuk menopang kokohnya suatu bangunan. Terkadang pada bagian bangunan tertentu beton diharuskan ditempatkan pada lokasi yang bersentuhan dengan tekanan air. Untuk itu pada lokasi-lokasi tertentu yang mengharuskan beton kontak dengan air/ tekanan air, seperti: basement, kolam renang, tanki air, dak beton, dan lain-lain, sebaiknya digunakan bahan tambahan yang dapat membuat beton kedap air (Waterproofer).
Beton sejatinya tersusun dari material yang tidak kedap air. Beton biasa yang telah keras menyerupai spons yang padat (berpori) sehingga bersifat absorbtif (mudah menyerap cairan). 6 – 12% dari volume beton adalah kapiler dan rongga. Kapiler-kapiler secara aktif “menghisap” kelembaban, atau cairan yang dapat masuk tanpa perlu adanya tekanan.
Asam yang terikut dalam resapan cairan dapat mengakibatkan korosi pada tulangan beton (kegagalan struktur), serta dapat menyebabkan beton selalu lembab, sehingga jika terjadi retak, kebocoran tidak dapat dihindarkan.
Ada beberapa jenis waterproofing yang beredar di pasaran, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, diantaranya:
1. Membran
Membran merupakan tipe Waterproofing yang pertama kali dikembangkan. Produk ini dapat berfungsi Waterproof jika aplikasi produk tidak terdapat kelalaian. Perlindungan ini menggunakan membran atau lembaran yang terbuat dari karet terhadap permukaan struktur. Biasanya dipergunakan untuk struktur dak atau atap beton. Lembaran membran di susun sesuai dengan keperluan seluruh permukaan struktur yang dilindungi. Waterproofing dengan jenis membran terbuat dari bahan monomer kimia, etilena, propilena yang dicampur dengan bahan karet.
Di bawah ini beberapa keterangan mengenai produk Membran:
- Membran membutuhkan perawatan yang lebih rumit karena rentan terhadap kerusakan sewaktu aplikasi atau pun sesudah terpasang.
- Aplikasi/ pemasangan membran membutuhkan waktu, sehingga mempengaruhi waktu selesainya proyek serta biaya operasional yang dikeluarkan.
- Umur membran hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 tahun, setelah itu perlu penggantian secara berkala. Jika Membran diaplikasi di atap, podium atau watertank mungkin masih bisa diganti setiap 10 atau 15 tahun, tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan jika membran digunakan di basement.
- Jika ada retak pada beton dan ada sedikit lubang atau kerusakan pada membran, perbaikan akan sangat sulit dilakukan. Jika membran di atap atau Watertank permukaan screed dapat dibongkar untuk melakukan repair, tetapi jika di basement hal ini tidak dapat dilkukan karena berada di bawah slab beton dan sumber bocor akan sangat sulit ditemukan, sehingga tidak dapat menyumbat langsung di sumber kebocoran.
2. Integral Waterproofing
Integral Waterproofing merupakan modifikasi dalam bidang waterproofer. Aplikasinya yang langsung ditambahkan kedalam beton dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pelaksanaan proyek. Integral waterproofing:
- Setebal beton = waterproof, menolak air dari segala sisi beton.
- Permanen waterproof, tidak perlu diganti setiap 10 atau 15 tahun.
- Beton akan kering dan non absorbtif, kebocoran hanya terjadi jika ada retak, keropos dan kegagalan di sambungan. Bocor akan lebih mudah diperbaiki langsung ke sumbernya dengan metode injeksi grouting atau polyurethane.
3. Coating
Coating merupakan perlindungan rembesan dengan menggunakan bahan polimer berbentuk bahan cat untuk menutup permukaan struktur yang dilindungi. Umumnya digunakan untuk perlindungan dinding, bak, tanki dan juga dapat dipergunakan untuk perlindungan terhadap permukaan kayu. Untuk permukaan luas dan perlindungan yang lebih kuat dapat menggabungkan dengan bahan polyester pada permukaan yang dilindungi.
4. Flashband Self Addhisive
Flashband Self Adhesive adalah perlindungan rembesan dengan menggunakan lembaran flashband yang berbentuk lembaran direkatkan pada bagian permukaan struktur yang akan dilindungi. Lembaran ini terdiri dari beberapa lapisan yang terdiri dari lapisan lembaran karet, membran polyester, aluminium foil dan lapisan cat penutup. Biasanya digunakan untuk pelindung permukaan atap, beton, lantai, dan lainnya.
5. Waterstop, Pencegah Bocor di Sambungan Beton
Pada beton waterproof yang telah dipadatkan dengan benar, tidak akan ditemui air. Oleh karena itu, hanya sambungan beton atau lubang yang menembus beton waterproof yang harus ditutup rapat.
Direkomendasikan penggunaan Waterstop pada sambungan beton. Waterstop yang digunakan dalam proyek ini merupakan jenis waterstop yang fleksibel yang terbuat dari bahan Butyl Rubber yang mengembang ± 10 hari setelah terekspos air. Penggunaannya dikombinasikan dengan lem yang dapat merekat kuat sekalipun diaplikasikan pada kondisi beton lembab atau basah.
Sekian postingan kali ini mengenai Pekerjaan Waterproofing Pada Beton dan Jenisnya, semoga bisa bermanfaat untuk ilmu pengetahuan. Jangan lupa selalu share artikel ini agar bisa bermanfaat untuk orang lain. Untuk mengikuti perbaruan konten situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat mengakses situs ini.
Sangat berguna dan berpengaruh besar utk safety kebocoran, tekhnik aplikasi pun mempengaruhi mutu.
Info katalog nya dunkk gan