Seringkali dalam gambar kerja atau RAB pekerjaan pasangan batu, kita menemukan angka-angka perbandingan. Contohnya, “pasangan batu 1:3” atau “pasangan batu 1:5”, atau bahkan dengan tambahan kata “campuran” seperti “Pasangan batu campuran 1:3”. Apa arti dari perbandingan angka-angka ini, dan dari mana angka-angka perbandingan tersebut berasal? Mari kita bahas bersama-sama.
Angka perbandingan 1:3 yang terdapat pada pasangan batu tersebut menunjukkan bahwa pasangan batu tersebut dibuat menggunakan campuran semen dan pasir (Mortar) sebagai perekatnya, dengan perbandingan komposisi 1 bagian semen dan 3 bagian pasir. Jika terdapat keterangan 1:5, maka komposisi campurannya adalah 1 bagian semen dengan 5 bagian pasir, dan seterusnya.
Harap diingat bahwa perbandingan tersebut mengacu pada perbandingan volume, bukan berat. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, digunakan takaran atau wadah tertentu sebagai acuan. Misalnya, jika menggunakan dolak, perbandingan 1:3 dapat diinterpretasikan sebagai 1 dolak semen dicampur dengan 3 dolak pasir. Jika menggunakan ember, maka 1 ember semen dicampur dengan 3 ember pasir. Atau bisa juga menggunakan kelipatan. Misalnya, 3 ember semen dengan 9 ember pasir.
Contoh Cara Menghitung Perbandingan Semen dan Pasir yang Digunakan
Mohon perhatikan tabel berikut yang menampilkan koefisien kebutuhan bahan untuk pasangan batu:
No. | Bahan | Satuan | Koefisien |
1 | Batu Belah | m3 | 1,200 |
2 | Semen Portland | kg | 117,000 |
3 | Pasir pasang | m3 | 0,561 |
Koefisien tersebut telah disesuaikan dengan SNI untuk perhitungan harga satuan per kubik pasangan batu (1 m3). Dari tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa jumlah semen yang digunakan per kubik pasangan batu adalah 117 kg, sedangkan jumlah pasirnya adalah 0,561 m3. Namun, tanpa adanya keterangan langsung mengenai jenis campurannya, hal ini dapat menyebabkan kesulitan bagi pelaksana di lapangan (tukang) karena tidak mengetahui perbandingan campuran yang diinginkan.
Untuk mengetahui perbandingan yang digunakan, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengkonversi volume semen dari satuan kilogram (Kg) ke satuan meter kubik (m3). Berat jenis semen yang digunakan adalah 1250 Kg/m3, sehingga:
Volume semen = 117 Kg = 117/1250 m3
Volume semen = 117 Kg = 0,0936 m3
Dengan menggunakan informasi yang telah diberikan, dapat diketahui bahwa perbandingan volume semen dan pasir untuk pekerjaan pasangan batu tersebut adalah:
Perbandingan volume semen pasir = 0,0936 : 0,561
Untuk menyederhanakan perbandingan tersebut, kita dapat membagi kedua angka tersebut dengan 0,0936. Maka, hasilnya adalah:
Perbandingan volume semen pasir = (0,0936/0,0936) : (0,561/0,0936)
Perbandingan volume semen pasir = 1 : 5,9936 (dibulatkan menjadi 1:6)
Dengan demikian, perbandingan volume semen dan pasir untuk pekerjaan pasangan batu tersebut adalah 1:6.
Tabel koefisien tersebut di atas mengacu pada campuran dengan perbandingan 1:6 untuk pekerjaan pasangan batu. Namun, perbandingan komposisi bahan juga digunakan dalam pekerjaan beton. Misalnya, campuran beton dengan perbandingan 1:2:3, 1:3:5, dan lainnya.
Angka-angka perbandingan tersebut menunjukkan perbandingan semen, pasir, dan kerikil yang digunakan dalam campuran beton. Misalnya, campuran beton dengan perbandingan 1:2:3 berarti menggunakan 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3 bagian kerikil.
Perbandingan komposisi bahan sangat penting dalam menentukan kekuatan dan sifat-sifat beton atau pasangan batu yang dihasilkan. Dengan memahami perbandingan tersebut, pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan benar dan menghasilkan hasil yang diinginkan.
Sekian postingan kali ini mengenai pengertian pasangan batu 1:3, semoga dengan adanya artikel ini teman-teman mudah untuk memahaminya. Jangan lupa share artikel ini jika dirasa bermanfaat untuk banyak orang. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.