Assalamualaikum wr. wb. rekan-rekan sekalian, apa kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga sehat selalu. Berikut saya akan menjelaskan pengertian pondasi yang mungkin bagi sebagian orang tidak mengetahui arti sebenarnya itu apa. Oke, dari pada berlama-lama, mari simak penjelasannya dibawah ini.
Pengertian Pondasi
Pondasi berasal dari kata foundation, dalam bahasa keseharian masyarakat Indonesia pada umumnya menggunakan kata fondasi atau lebih sering disebut pondasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:414) yang menyatakan bahwa pondasi merupakan dasar bangunan yang kuat dan biasanya terletak di bawah permukaan tanah tempat bangunan didirikan.
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.
Jadi, pengertian pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan (sub-structure) yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur bangunan (upper-structure) ke lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah, dan penurunan (settlement) tanah/ Pondasi yang berlebihan.
Ciri-Ciri Umum Pondasi
Ciri-ciri umum pondasi adalah sebagai berikut:
- Dapat menahan beban-beban yang ada diatasnya, yaitu beban konstruksi, beban hidup, beban angin, beban gempa dan lain sebagainya sehingga bangunan tidak mengalami penurunan, keretakan atau bahkan roboh.
- Terbuat dari bahan bangunan yang kuat, bagus dan awet sehingga tetap dapat berfungsi dalam kurun waktu rencana pemakaian rumah.
- Tahan terhadap macam-macam organisme serta bahan kimia berbahaya yang bisa merusak konstruksi bangunan.
- Jenis pondasi disesuaikan dengan kondisi tanah dan bangunan, misalnya tanah lembek bisa menggunakan jenis pondasi cakar ayam, rumah 1 lantai cukup menggunakan pondasi batu kali sedangkan rumah 2 lantai perlu ditambahkan pondasi foot plat pada titik-titik kolom utama.
- Ada penambahan faktor keamanan beban yang dapat ditanggung pondasi, hal ini untuk mengantisipasi apabila dimasa depan ada penambahan konstruksi bangunan dengan beban diluar perencanaan sebelumnya sehingga bisa terancam bahaya keruntuhan.
- Jika menggunakan besi tulangan maka harus menggunakan selimut beton yang cukup tebal agar tidak mengalami karat sehingga bisa menimbulkan perlemahan struktur pondasi.
Jenis-Jenis & Macam Pondasi
Pondasi Dangkal (Shallow Footing)
- Pondasi tapak (square footing). Pondasi yang dimana beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Intensitas beban yang diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang diizinkan.
- Pondasi menerus (continous footing). Dapat digunakan pada tanah yang seragam. Ciri-ciri pondasi menerus adalah:
- Pondasi Setempat. Dibuat pada bagian yang terpisah (dibawah kolom pendukung/ kolom struktur, tiang, dan sebagainya), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan. Ciri pondasi setempat:
- Jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter;
- Pondasi dibuat hanya di bawah kolom;
- Masih menggunakan pondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof, tidak digunakan untuk mendukung beban.
Adapun bentuk-bentuk dari pondasi setempat antara lain:
- Pondasi pilar, dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung.
- Pondasi telapak “voetplat”, dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk plat persegi.
- Pondasi sumuran, dari galian tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah keras, kemudian di isi adukan beton tanpa tulangan dan batu-batu besar.
- Pondasi umpak, dipakai untuk bangunan sederhana. Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang penyangga. Antara tiang dihubungkan dengan balok kayu di bagian bawah tiang, di bagian atas tiang menyatu dengan atapnya.
- Pondasi kayu dibuat keluar permukaan tanah sampai ketinggian ± 1 meter.
Pondasi umpak dapat dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut:
Pondasi Dalam (Deep Footing)
- Pondasi tiang pancang. Beban dan bobot disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi (tiang), dan dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah komponen penerus beban yang berbentuk panjang dan vertical. Pile dapat terbuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya, tergantung dari berat beban yang dipikul.
- Pondasi caisson; yaitu jenis Pondasi Dalam yang mempunyai diameter tiang yang besar. Pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertikal yang mencapai tanah keras. Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain, sumuran sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.
Pada umumnya Pondasi Dangkal digunakan untuk kondisi lapisan tanah keras terletak dekat permukaan, sedangkan Pondasi Dalam digunakan apabila lapisan tanah keras jauh dari lapisan permukaan tanah.
Fungsi Pondasi
Pondasi dalam suatu bangunan konstruksi mempunyai peranan penting karena berfungsi sebagai penahan atau penopang beban bangunan yang ada diatasnya untuk diteruskan ke lapisan tanah yang ada dibawahnya. Untuk menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh, pondasi suatu bangunan harus direncanakan dengan baik.
Perencanaan dalam pemilihan pondasi suatu bangunan ditentukan berdasarkan jenis tanah, kekuatan dan daya dukung tanah dan beban bangunan itu sendiri. Pada tanah yang memiliki daya dukung baik, maka pondasinya juga membutuhkan konstruksi yang sederhana. Jika tanahnya labil dan memiliki daya dukung yang jelek, maka penentuan pondasinya juga harus lebih teliti.
Fungsi Pondasi suatu konstruksi bangunan harus mampu menahan beban:
- Beban horizontal/beban geser, seperti beban akibat gaya tekan tanah;
- Beban mati/dead load, atau berat sendiri bangunan;
- Beban hidup/live load, atau beban sesuai fungsi bangunan;
- Beban gempa;
- Beban angin;
- Gaya angkat air;
- Momen dan torsi.
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun 1983 adalah:
- Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
- Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
- Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
- Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Klasifikasi daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara sederhana yaitu dengan cara diberi beban 5 kg pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm. Jika tanah tidak mengalami penurunan atau amblas maka tanah tersebut diklasifikasikan sebagai tanah keras.
Manfaat Pondasi
Pondasi tak akan berdiri kokoh jika pengolahannya tidak bisa sesuai dan tidak pas. Jenis, ukuran, dan kontruksi bangunan harus tepat dan di sesuaikan dengan beban bangunan, kondisi tanah dan beberapa faktor lain yang cukup berpengaruh. Mengapa? Sebab pondasi ini akan berguna sebagai prasarana yang akan menghubungkan dan meneruskan beban yang ada di atas permukaan tanah dengan gaya gaya lain yang akan bekerja ke tanah itu sendiri. Berikut beberapa manfaat pondasi yang perlu kita ketahui:
- Menguatkan dan mempertahankan masa bangunan.
- Komponen utama sebuah bangunan.
- Tameng untuk mencegah pergeseran.
- Penahan jika terjadi penyesuaian bentuk tanah.
- Tameng atas gangguan unsur kimiawi.
- Membantu menahan pergerakan air.
Kelebihan dan Kekurangan Pondasi
Dari semua jenis pondasi tersebut tentunya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing, terlebih pada pondasi dalam seperti tiang pancang dan juga bor pile. Berikut kelebihan dan kekurangan untuk setiap pondasi:
Pondasi Batu Kali
Kelebihan:
- Pelaksanaan pondasi mudah.
- Waktu pengerjaan pondasi cepat.
- Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa).
Kekurangan:
- Batu belah di daerah tertentu sulit dicari.
- Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi pertama).
- Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat.
Pondasi Tapak (Foot Plat)
Kelebihan:
- Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya.
- Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja).
- Untuk bangunan bertingkat penggunaan pondasi foot plate lebih handal daripadapondasi batu belah.
Kekurangan:
- Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama).
- Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/ sesuai umur beton).
- Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
- Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
- Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.
Pondasi Pelat beton lajur
Kelebihan:
- Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya.
- Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada di titik yang terdapat kolom strukturnya.
- Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding pondasi batu belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa, angin, ledakan dan lain-lain.
Kekurangan:
- Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama).
- Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/ sesuai umur beton).
- Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
- Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
- Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.
Pondasi Sumuran
Kelebihan:
- Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila tidak dimungkinkan pengangkutan tiang pancang.
- Tidak diperlukan alat berat.
- Biayanya lebih murah untuk tempat tertentu.
Kekurangan:
- Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol (Karena batu dan adukan dilempar/ dituang dari atas).
- Pemakaian bahan boros.
- Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada tulangan).
- Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam menggalinya.
Pondasi Tiang Pancang
Kelebihan:
- Karena dibuat dengan system pabrikasi, maka mutu beton terjamin.
- Bisa mencapai daya dukung tanah yang paling keras.
- Daya dukung tidak hanya dari ujung tiang, tetapi juga lekatan pada sekeliling tiang.
- Pada penggunaan tiang kelompok atau grup (satu beban tiang ditahan oleh dua atau lebih tiang), daya dukungnya sangat kuat.
- Harga relative murah bila dibanding pondasi sumuran.
Kekurangan:
- Untuk daerah proyek yang masuk gang kecil, sulit dikerjakan karena factor angkutan.
- Sistem ini baru ada di daerah kota dan sekitarnya.
- Untuk daerah dan penggunaan volumenya sedikit, harganya jauh lebih mahal.
- Proses pemancangan menimbulkan getaran dan kebisingan.
Pondasi Bored Pile
Kelebihan:
- Volume betonnya sedikit.
- Biayanya relative murah.
- Ujung pondasi bisa bertumpu pada tanah keras.
Kekurangan:
- Diperlukan peralatan bor.
- Pelaksanaan pemasangannya relative agak susah.
- Pelaksanaan yang kurang bagus dapat menyebabkan pondasi keropos, karena unsur semen larut oleh air tanah.
Demikian pembahasan kali ini mengenai pengertian pondasi, semoga dengan membacanya bisa menambah ilmu pengetahuan rekan-rekan sekalian. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media jika dirasa bermanfaat untuk orang banyak. Follow juga fanspage blog ini di facebook. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya.
Mantap