Hallo rekan-rekan Engineer, apa kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga sehat selalu. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang cara mengukur luas tanah dengan theodolite. Sebenarnya tidak hanya luas tanah saja, tetapi juga cara mengukur atau cara mendapatkan kontur tanah.
Berbicara masalah pengukuran pastinya kita menggunakan metode-metode yang bertujuan untuk mengikat koordinat supaya hasil pengukuran lebih teliti dan mudah untuk di koreksi jika terdapat kesalahan dalam proses pengukuran di lapangan. Nah, Adapun metode yang di gunakan untuk mengikat koordinat antara lain adalah dengan Metode Poligon Terbuka dan Tertutup. Pastinya rekan-rekan Engineer Khususnya dari Teknik Geodesi maupun Survey dan Pemetaan tentunya sudah familiar dengan metode ini.
Sebelum belajar tentang teknik pengukuran Luas tanah dan teknik mendapatkan kontur pada suatu pengukuran, ada baiknya kita pahami dulu apa itu Metode Poligon Terbuka dan Tertutup terlebih dahulu. Metode ini wajib dipahami sebelum melakukan pengukuran real di lapangan guna untuk Ketelitian suatu pengukuran.
Untuk rekan-rekan Engineer yang belum begitu paham atau baru mulai belajar di perkuliahan maupun di SMK, silahkan baca: Polygon Terbuka dan Tertutup.
Jika sudah faham mengenai Metode Poligon Terbuka dan Tertutup, khusus pada artikel kali ini kita akan melanjutkan dengan memahaminya.
Teknik Pengukuran Theodolite dengan Menggunakan Metode Polygon Tertutup
Pada saat ini memang sudah banyak sekali pengembang-pengembang, developer, konsultan teknik, maupun kontraktor yang mencari orang yang menawarkan jasa pengukuran. Tentunya hasil dari pengukuran tersebut dijadikan sebagai referensi perencanaan konstruksi dari pembuatan gedung, jembatan, perumahan, dan sebagainya.
Teknik Pengukuran Luas Tanah dengan Theodolite
Kali ini kita coba dengan contoh kasus Pengukuran Lahan untuk referensi perencanaan pembuatan rumah. Saat ini sebagian besar orang yang ingin membangun sebuah rumah, tentunya akan mempertimbangkan beberapa aspek yang salah satunya adalah lokasi, lalu faktor kedua adalah luas bangunan dan budget serta faktor ketiga adalah design atau arsitektur rumah.
*Rumah yang baik adalah yang mempunyai ruang terbuka hijau minimal 30%. Artinya ada sekitar 30% tanah yang tidak boleh tertutup oleh rabat beton.
Sebelum kita memulai design gambar rumah, ada baiknya kita ukur ulang dahulu lahannya. Walaupun ukuran tanah sudah ada pada sertifikat, alangkah lebih baik lagi kita mengukurnya secara langsung.
Untuk bentuk lahan yang persegi atau kotak atau luasannya relatif kecil bisa menggunakan rol meter saja, tetapi bagaimana kalau tanahnya itu sangat luas dan bentuknya tidak beraturan? Tentu ini akan sangat menyusahkan jika kita mengukurnya dengan menggunakan rol meter.
Saya pikir solusi terbaiknya adalah dengan menggunakan Theodolite atau Total Station (TS). Jika ingin pengukuran lebih cepat dan lebih teliti lagi, silahkan menggunakan Total Station tapi tentu harga sewanya pun akan lebih mahal.
Tapi berhubung pembahasan kita kali ini adalah Theodolite, pembahasan Total Station kita bahas pada artikel selanjutnya. Sebelum Masuk ke pembahasan tahapan Pengukuran, kita lihat contoh kasus pada gambar dibawah ini:
Pada kasus diatas kita menggunakan contoh lahan berbentuk poligon segi 5. Kra-kira bagaimana langkah-langkah Pengukurannya?
Tanah pada gambar di atas mempunyai luas sekitar 4 hektar yang kita asumsikan lahan tersebut adalah lahan kosong dengan hanya ada rumput liar dan pohon tanpa ada bangunan.
Langsung saja bahas langkah-langkah mengukur luas dan kontur tanah dengan theodolite.
Peralatan
Siapkan peralatan yang akan kita gunakan seperti:
- Theodolite
- Statif
- Rambu ukur
- Meteran kecil
- Bak ukur
- Alat tulis
- Serta Alat-alat pendukung lainnya yang anda rasa di butuhkan pada saat pengukuran dilapangan.
Jangan lupa juga untuk menyiapkan formulir pengisian data seperti contoh gambar dibawah ini.
Patok Batas Tanah
Wajib: Sebelum anda mulai menggunakan alat, anda keliling dulu untuk mengetahui batas-batasnya sampai dimana saja.
Cek dulu batas-batas tanah yang akan kita ukur, biasanya ditandai dengan patok dari BPN, dan biasanya terletak dipojok-pojok dan berwarna putih terbuat dari beton. Atau jika belum ada patok BPN, anda bisa menanyakan langsung kepada pemilik tanah tersebut dimana saja letak batas dari lahan yang akan kita ukur, jangan sampai ada kekeliruan ketika pengukuran.
Rencana Titik Awal Pengukuran
Ketika keliling-keliling melihat patok, rekan-rekan juga harus memikirkan untuk memulai pengukurannya dari mana. Carilah tempat yang teduh (dibawah pohon misalnya) apabila ada, tetapi tidak ternyata tidak ada tempat teduh, jangan lupa siapkan payung untuk melindungi alat dari koagulasi.
Penentuan Titik Poligon
Penentuan Titik Poligon ini amat sangat penting, harus bijaksana. Karena prinsip penentuan titik Poligon adalah apabila kita telah menentukan suatu titik poligon, maka dari titik tersebut kita harus bisa memandang seluas-luasnya tanpa terhalang objek apapun terutama ke arah titik poligon selanjutnya.
Pada contoh kasus di atas kita buat 5 titik Poligon (lihat gambar lahan berbentuk polygon), titik poligon di tandai dengan menggunakan kayu yang ditancap kemudian diberikan cat atau piloks. Yang terpenting adalah patok tersebut tidak hilang.
Pemasangan Alat (Theodolite)
Dirikan theodolite pada titik a1 dan Lakukan setting alat dengan benar. Pastinya rekan-rekan sudah mengetahui cara setting theodolite dengan benar. Jika belum, silahkan baca dan di pahami dulu: Cara Setting Theodolite.
- Alat berdiri pada titik a1. Setelah disetting, ukur tinggi alat kemudian arahkan alat ke utara (misalkan hasilnya perhatikan tanda gambar nomor 2).
- Lalu setel sudut horizontal 0⁰0’0″ dengan menekan tombol nomor 1 pada gambar.
- Bidik titik poligon a5, baca benang tengah dan benang bawah.
- Catat Sudut horizontal dan vertikal. Tulis keterangan misalkan: titik a5.
- Setelah itu bidik titik a2 yang di catat sama dengan saat membidik titik sebelumnya.
- Bidik atau tembak titik penyebaran (detil) di sekitar alat, terutama batas-batas tanah dan patok BPN. Kemudian tembak secara menyebar agar nantinya membentuk kontur.
- Setelah detil yang di ambil di rasa cukup, pindahkan alat ke titik a2, setting alat dan arahkan alat ke titik sebelumnya (a1) lalu setel sudut horizontal 0⁰0’0″ (Backsight), dan kemudian bidik titik poligon selanjutnya a3.
- Lakukan pembidikan titik-titik secara merata dan menyebar di sekitar alat, terutama batas-batas tanah.
- Untuk selanjutnya lakukan langkah seperti diatas yang pada intinya setelah pindah alat ketitik selanjutnya, kemudian setting alat, lalu bidik titik sebelumnya (Backsight), set (0⁰0’0″), terus bidik patok batas tanah, dan titik penyebaran (detil) di sekitar tempat berdiri alat.
- Apabila alat sudah berdiri pada titik poligon a5, maka tetap lakukan pengukuran yang sama dengan langkah di atas sampai anda membidik kembali titik poligon a1, dengan demikian poligon sudah tertutup. dan pengukuran selesai. ?
Begitulah kurang lebihnya cara mengukur luas dan kontur tanah di lapangan dengan menggunakan alat Theodolite dengan metode Poligon Tertutup. Tahapan selanjutnya adalah pengolahan data, tapi ini kita bahas pada artikel selanjutnya.
Sekian artikel kali ini mengenai Teknik Pengukuran Luas Tanah Menggunakan Theodolite dengan Metode Poligon Tertutup, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke rekan-rekan anda lainnya agar ilmunya bisa sampai ke mereka.