Beranda Struktur Bangunan Perencanaan Ulang Struktur Gedung Tahan Gempa Menggunakan Metode Dinding Geser

Perencanaan Ulang Struktur Gedung Tahan Gempa Menggunakan Metode Dinding Geser

3355
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR atau DISINI untuk LOGIN :-) Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Admin DISINI. Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Dilengkapi acuan AHSP dan HSPK seluruh Indonesia, rugi jika tidak punya filenya. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Sekarang bukan zamannya lagi susah hitung RAB, tak perlu keluar biaya mahal-mahal buat nyewa orang. Dengan EasyRAB, menghitung RAB menjadi lebih cepat dan serba otomatis. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
struktur gedung tahan gempa
struktur gedung tahan gempa

Indonesia merupakan salah satu negara yang sering terkena bencana gempa bumi. Secara sains dan teknologi hal ini disebabkan karena adanya pertemuan antara empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, lempeng Benua Australia, lempeng Samudera Hindia, dan lempeng Samudera Pasifik. Selain itu Indonesia juga terletak pada kawasan daerah cincin api pasifik yang mengakibatkan sering terjadi aktivitas gempa bumi pada kawasan ini.

Pertumbuhan aktivitas manusia yang terus meningkat menyebabkan perubahan pola bangunan terutama pada daerah perkotaan. Adanya krisis lahan pada perkotaan yang mengakibatkan harga tanah menjadi mahal maka bangunan didesain tidak lagi ke arah samping melainkan ke arah atas. Struktur bangunan bertingkat ini yang menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi aktivitasnya.

Pada pembangunan gedung bertingkat sering terjadi permasalahan yaitu apakah bangunan tersebut aman terhadap beban luar seperti akibat angin dan gempa bumi. Semakin tinggi suatu bangunan maka semakin besar efek yang diterima oleh struktur. Oleh karena itu, faktor keamanan bangunan harus menjadi pertimbangan para perencana untuk menghindari kerusakan dan kegagalan bangunan.

Suatu gedung dikatakan tinggi jika pada analisis struktur dan desainnya dipengaruhi oleh beban lateral yang akan menyebabkan goyangan pada bangunan. Goyangan adalah besarnya perpindahan lateral pada bagian atas bangunan terhadap dasarnya. Pada desain bangunan tinggi, sistem struktural harus mempertimbangkan persyaratan kekuatan, kekakuan, dan stabilitas. Persyaratan kekuatan adalah faktor dominan dalam desain struktur bangunan rendah. Sedangkan untuk bangunan tinggi, persyaratan kekakuan dan stabilitas menjadi lebih penting dan lebih dominan dalam desain. (Taranath, 1998).

Perencanaan struktur dengan menggunakan metode kekuatan (strength design method), yang terlebih dahulu dinamakan ultimate strength method), beban kerja dinaikkan secukupnya dengan beberapa faktor reduksi untuk mendapatkan beban dengan keruntuhan yang dinyatakan f’c telah “diambang pintu” atau dinamakan beban terfaktor. Struktur atau unsurnya diproporsikan sedemikian sehingga mencapai kekuatannya pada saat bekerjanya beban terfaktor. Perhitungan kekuatan ini memperhitungkan sifat hubungan yang tidak linear antara tegangan dan regangan dari beton. (Wang dan Salmon,1994).

Walaupun dinding structural direncanakan memikul seluruh beban gempa, namun rangka balok – kolom di atas harus diperhitungkan terhadap efek simpangan lateral dinding struktural oleh beban gempa rencana, mengingat rangka tersebut ditiap lantai masih menyatu dengan dinding struktur melalui lantai-lantai. Efek tersebut di atas dinamakan “syarat kompatibilitas deformasi” yang oleh SNI – 03 – 2847 – 2002 Pasal 23.9 ditetapkan bahwa komponen struktur yang semula bukan merupakan sistem pemikul beban lateral harus sanggup tetap memikul beban gravitasi bila terkena deformasi lateral yang disebabkan oleh beban gempa rencana. Hal ini telah ditentukan oleh SNI – 03 – 2847 – 2002 Pasal 23.9, bahwa detail gempa khusus diperlukan untuk komponen – komponen non – sistem pemikul beban lateral. (R. Purwono,2005).

Untuk Lebih Jelasnya silahkan download filenya di bawah ini:

DOWNLOAD

Sumber referensi: sipilworld.blogspot.com

Sekian postingan kali ini mengenai Perencanaan Ulang Struktur Gedung Tahan Gempa Menggunakan Metode Dinding Geser, semoga bisa bermanfaat untuk ilmu pengetahuan kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa membacanya juga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini