Beranda Manajemen Proyek Cara Membuat RAB Kontrak Lump Sum

Cara Membuat RAB Kontrak Lump Sum

4536
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR atau DISINI untuk LOGIN :-) Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Admin DISINI. Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Dilengkapi acuan AHSP dan HSPK seluruh Indonesia, rugi jika tidak punya filenya. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Sekarang bukan zamannya lagi susah hitung RAB, tak perlu keluar biaya mahal-mahal buat nyewa orang. Dengan EasyRAB, menghitung RAB menjadi lebih cepat dan serba otomatis. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
rab kontrak lump sum
rab kontrak lump sum

Bisa jadi postingan ini sangat jarang ada dalam literatur yang ada. Saking jarangnya akhirnya banyak yang tidak paham mekanisme atau perilaku kontrak lump sum. Sehingga penulis menyampaikan cara perhitungan membuat RAB Kontrak mengacu pada jenis kontrak lump sum, agar menjadi bahan pengetahuan tambahan bagi pelaku konstruksi.

Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali terjadi perdebatan mengenai kontrak lump sum apalagi yang menyangkut urusan perhitungan tambah-kurang atau Variation Order (VO), cara memprogress, dan cara melakukan auditnya. Penulis yakin sekali bahwa dispute tertinggi dalam dunia konstruksi kita ada pada titik ini.

Lump sum itu pada dasarnya sederhana tapi punya implikasi yang lebih rumit daripada kontrak unit price. Saat penawaran, kontraktor sebenarnya tidak perlu merinci RAB, cukup harga penawaran total saja. Adanya tambah-kurang cukup melihat deviasi yang terjadi sebagai akibat dari perubahan yang ada antara kondisi lapangan dan tender baik berupa gambar maupun RKS atau spesifikasi atau perubahan lain yang menyebabkan perubahan kondisi lump sum di awal.

Namun demikian, ketiadaan RAB akan membuat proses melakukan progress kemajuan pekerjaan menjadi debatable dan proses tambah-kurang menjadi sulit karena ketiadaan acuan harga satuan. Di sisi lain, keberadaan RAB malah menjadi alat pembenaran suatu temuan audit akibat ketidak-akuratan atau ketidak-cocokan antara volume RAB dan volume terpasang. Padahal volume RAB dalam kontrak lump sum hanyalah angka pendekatan untuk melakukan progress dan harga satuannya menjadi guidance dalam proses tambah-kurang. Sehingga perlu dicermati cara terbaik dalam membuat RAB yang sesuai dengan kondisi yang ada.

Berikut diberikan suatu contoh yang sederhana tentang bagaimana membuat RAB pada kontrak lump sum.

1. Perhitungan Riel Cost dan Perhitungan Faktor Mark-up

Tabel Perhitungan Real Cost dan Faktor Mark-up

Pada tabel sebelah kiri di atas, baik item pekerjaan, volume dan harga satuan diisi secara riel sehingga didapatkan suatu nilai total riel cost (RC). Lalu pada tabel sebelah kanan merupakan tabel perhitungan faktor mark-up. Faktor ini penting mengingat item biaya yang terdiri atas overhead, risiko, perijinan, dan profit tidak akan dimunculkan dalam RAB. Jika dalam skema pembayaran akan menimbulkan bunga bank, maka biaya bunga bank tersebut juga akan dimasukkan menjadi biaya tambahan lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu faktor mark-up. Faktor ini adalah hasil bagi total biaya keseluruhan (termasuk biaya tambahan di luar riel cost) terhadap total biaya riel cost.

Besaran faktor ini akan berbeda-beda oleh tiap kondisi atau kontraktor. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Kemampuan mendapatkan harga riel cost yang lebih murah dari sumber yang lebih kompetitif.
  • Sistem dan organisasi yang efektif dan efisien sehingga besaran overhead yang lebih kompetitif. Dalam kontrak lump sum, umumnya biaya overhead menjadi bagian faktor mark-up. Berbeda dengan unit price dimana umumnya memiliki RAB tersendiri.
  • Kemampuan risk management sehingga nilai risiko bisa lebih kompetitif. Namun umumnya untuk pekerjaan yang berisiko tinggi, maka nilai biaya risiko akan lebih besar. Termasuk dalam risiko ini adalah asumsi inflasi yang tentu bergantung pada lamanya perjalanan proyek. Jika proyek semakin lama durasinya, maka akan memperbesar nilai risiko inflasi. Termasuk pula dalam risiko ini dan menjadi ciri khas kontrak lump sum adalah adanya risiko kesalahan perhitungan volume.
  • Kondisi skema pembayaran. Jika terjadi defisit cash flow, maka faktor mark-up akan lebih besar. Sehingga skema pembayaran yang jelek akan membuat harga semakin mahal.
  • Strategi pricing pada target profit. Jika tingkat kompetisi tinggi, maka target profit akan rendah, demikian sebaliknya.

Faktor mark-up pada dasarnya istilah yang normatif digunakan dalam perhitungan suatu RAB. Namun dalam perkembangannya menjadi istilah yang berkonotasi negatif. Sehingga perlu untuk bisa dibedakan dan mestinya tidak terjadi konotasi negatif.

loading...

2. Perhitungan Harga Satuan Baru

Dalam RAB, harga satuan yang digunakan adalah harga satuan yang sudah terfaktor oleh faktor mark-up.

Perhitungan Harga Satuan RAB

Pada perhitungan di atas terlihat faktor mark-up adalah 1,2309 yang didistribusikan merata pada semua item. Faktor ini dapat pula didistribusikan secara tidak merata. Tapi prosesnya lebih rumit dan perlu trial-error.

3. Pembentukan RAB Kontrak

Dalam membuat RAB kontrak lump sum perlu diperhatikan akurasi dalam perhitungan volume, rencana metode pelaksanaan yang tepat dan efisien, serta risiko yang akan terjadi. Hal ini karena RAB tersebut akan menjadi pedoman dalam melakukan proses perhitungan tambah-kurang dan perhitungan progress pekerjaan seperti yang disampaikan diatas. Berikut adalah tabel RAB hasil perhitungan yang telah dilakukan di atas.

Tabel RAB Kontrak Lump Sum

Semoga penjelasan sederhana ini dapat berguna dalam memperbaiki kesalah-pahaman beberapa pihak selama ini. Beberapa tulisan mengenai lump sum dapat dilihat pada link artikel berikut:

Sumber referensi: manajemenproyekindonesia.com

Sekian postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa membacanya juga. Untuk mengikuti perbaruan konten situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat mengakses situs ini. Sekian dan terimakasih telah berkunjung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini