Review design struktur barangkali adalah review terhadap design yang pertama kali harus dilakukan. Hal ini karena tahap pekerjaan proyek konstruksi umumnya adalah dimulai dari struktur jika paket pekerjaannya adalah keseluruhan yang meliputi pekerjaan struktur. Apa saja yang harus direview?
Elemen struktur bangunan gedung dapat dianggap sebagai elemen yang paling vital apalagi gedung berupa gedung berlantai banyak (multi stories building). Review tidak hanya pada aspek kekuatan (strengthness) dan kehandalan (realibility) tapi juga aspek lain seperti kaitannya terhadap mutu, finishing dan M/E , tingkat kesulitan pelaksanaan, risiko-risiko pelaksanaan bangunan tinggi, serta kenyamanan pemakaian oleh end user.
Kita belum memiliki pedoman dalam melakukan review design struktur yang harus dilakukan oleh konstraktor. Namun berdasarkan pengalaman mengerjakan proyek, dapat disampaikan beberapa hal yang harus direview atau kaji:
Asumsi Perencanaan
- Kesesuaian dan update peraturan yang digunakan.
- Kesesuaian asumsi zona gempa terkait perubahan zone gempa tahun 2010.
- Kesesuaian asumsi beban angin yang dipengaruhi oleh lokasi dan ketinggian bangunan.
- Kesesuaian beban hidup terkait fungsi bangunan.
- Interpretasi kondisi tanah dan muka air tanah. Diperlukan counter atau uji interpretasi tanah dengan soil investigation sendiri.
- Adanya delatasi pada pertemuan struktur.
- Kekuatan dinding penahan tanah dan kapasitas dewatering jika ada. Dipertimbangkan pula adanya bangunan sekitar yang mungkin terkena dampak.
- Lokasi proyek dengan kecenderungan kontaminasi zat kimia tertentu seperti asam, garam dan yang lain.
Kapasitas Struktur Vital
- Kapasitas pondasi terkait kondisi tanah dan type pondasi. Kadangkala untuk pondasi dalam, diperlukan tahap preboring atau tindakan ekstra lainnya terkait kondisi lapisan tanah.
- Bentuk dan konfigurasi gedung terhadap efek gempa.
- Kapasitas element struktur kolom dan balok yang kritis.
- Beam/column ratio untuk memastikan keselamatan penghuni atas terjadinya gempa besar atau beban besar di luar perencanaan.
- Kemungkinan adanya design yang overrainforced dan underrainforced.
- Kekakuan struktur yang berdampak pada lendutan elemen lentur (balok dan pelat).
- Kelangsingan struktur dan besaran goyangan struktur.
- Adanya kolom di atas balok.
- Kekuatan dan kapasitas adanya transfer beam.
- Kapasitas dan lendutan elemen cantilever dengan bentang panjang.
- Detil sambungan terhadap asumsi tingkat daktilitas struktur.
- Lokasi perlemahan struktur.
- Kekuatan struktur atap terutama atas angin kuat yang pernah atau yang mungkin terjadi sebagai antisipasi terjadinya badai angin yang cukup kuat.
- Kekuatan struktur atap terhadap adanya beban tambahan unit M/E seperti chiller, outdoor AC, dan lain-lain.
- Adanya beban tambahan akibat metode pelaksanaan.
Tingkat Kesulitan Pelaksanaan
- Ketersediaan material lokal.
- Konfigurasi struktur.
- Bentuk elemen struktur lingkaran dan bulat.
- Elevasi sloof dan pile cap yang berbeda yang membuat durasi pelaksanaan yang lebih lama.
Mutu, Kenyamanan dan Efek Terhadap Finishing atau M/E
- Adanya lisplank dari struktur beton bertulang.
- Kapasitas dan lendutan tangga terutama tangga melayang atau tangga bentang panjang.
- Lendutan besar yang dapat mengakibatkan elemen non-struktural gampang rusak/ retak.
- Konsolidasi tanah yang mengakibatkan penurunan pelat lantai dasar.
- Perletakan kolom dan balok pada daerah tangga. Sering terlihat tonjolan balok dan kolom yang mengurangi fungsi tangga.
- Instalasi M/E yang harus tertanam pada struktur.
Sumber referensi: manajemenproyekindonesia.com
Sekian postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain dapat membacanya juga. Untuk mengikuti perbaruan konten situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat mengakses situs ini. Sekian dan terima kasih.