Halo rekan-rekan sekalian, apa kabar kalian hari ini? Tentunya sehat selalu bukan. Kali ini saya akan membagikan sebuah artikel mengenai sungai berkelok-kelok atau meander. Mungkin diantara teman-teman masih ada yang belum paham mengenai apa itu meande? Mari baca penjelasan dibawah ini.
Meander atau sungai yang berkelok, secara umum adalah tikungan dalam aliran air atau sungai berliku-liku. Sebuah Meander terbentuk ketika air bergerak di sungai mengikis tepi luar dan memperlebar lembah nya. Sebuah aliran air dalam volume berapapun dapat mengakibatkan jalur air menjadi berkelok-kelok, berkali kali mengikis endapan atau sedimen dari luar tikungan dan mengendapkannya mereka di dasar sungai. Hasilnya adalah pola meliuk seperti ular menerus sepanjang watershed atau daerah aliran sungai.
Sungai berkelok-kelok (meandering) pada suatu dataran aluvial mempunyai serangkaian tikungan dengan urutan berbalikan yang dihubungkan dengan bagian lurus pendek yang disebut Pelintas (crossing). Lebar sabuk meander (Width of meandering belt) disimbolkan “Mb” adalah jarak lintas melintang antara titik puncak dari satu tikungan dengan titik puncak pada tikungan sebalik yang berikutnya.
Penyebab Meandering
Berikut adalah penyebab terjadinya meandering.
- Meandering disebabkan terjadinya ekses muatan sedimen waktu banjir, ketika terjadi ekses aliran turbulen.
- Penelitian menunjukkan bahwa ketika muatan sedimen melebihi jumlah yang diperlukan untuk stabilitas, sungai cenderung membentuk kemiringan yang lebih besar dengan pengendapan sedimen di dasarnya.
- Bertambahnya kemiringan ini menyebabkan melebarnya alur sungai jika tebing sungai tidak kuat menahan kikisan.
- Dengan kenaikan aliran menyilang sedikit saja, akan terjadi aliran lebih besar di satu tebing daripada di tebing yang lain.
- Naiknya aliran kemudian akan lebih tertarik kearah tebing tersebut, yang menyebabkan mengecilnya aliran di tebing yang lain, kemudian membentuk aliran melengkung dan akhirnya menghasilkan meander pada alur sungai.
- Meandering dapat juga disebabkan oleh erosi tebing setempat yang mengakibatkan pengendapan di sungai dengan muatan sedimen berlebih yang bergerak sepanjang dasar sungai tersebut.
Sudetan
Ketika kelokan sungai berkembang sampai mencapai kondisi yang ekstrim menyerupai bentuk tapal kuda (Oxbow), maka lahan di antaranya lambat laun menciut menjadi leher sempit yang dapat terpotong menjadi sudetan oleh arus alami ketika terjadi banjir. Sudetan dapat didefinisikan sebagai suatu proses terjadinya aliran sungai aluvial yang memungkinkan suatu lengkungan sungai menghilangkan belokan tertentu dan membuat aliran utama secara komparatif mengalir melalui alur yang lurus dan lebih pendek.
- Sungai mulai berliku. Erosi lebih besar di luar tikungan, deposisi lebih dalam.
- Besar liku/meander telah terbentuk.
- Pemotongan sungai melalui Meander, menciptakan sebuah jalur yang lurus dan bentuk tapal kuda (oxbow lake).
Macam-macam Bentuk Meander
Sekian postingan kali ini mengenai Sungai Berkelok-kelok Atau Meander, mudah-mudahan bisa menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa membacanya juga.