Beranda Manajemen Proyek Teknik Mengelola Kompleksitas Proyek: Proyek Dengan Inisiatif Perubahan Organisasional yang Berskala Besar

Teknik Mengelola Kompleksitas Proyek: Proyek Dengan Inisiatif Perubahan Organisasional yang Berskala Besar

1077
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR atau DISINI untuk LOGIN :-) Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Admin DISINI. Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Dilengkapi acuan AHSP dan HSPK seluruh Indonesia, rugi jika tidak punya filenya. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Sekarang bukan zamannya lagi susah hitung RAB, tak perlu keluar biaya mahal-mahal buat nyewa orang. Dengan EasyRAB, menghitung RAB menjadi lebih cepat dan serba otomatis. Klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
proyek dengan inisiatif perubahan organisasional
proyek dengan inisiatif perubahan organisasional

Perubahan organisasional yang berskala besar secara tipikal melibatkan teknologi baru, proses merger, dan akuisisi, restrukturisasi, strategi-strategi baru, transformasi budaya, globalisasi, dan partnership baru. Penanganan perubahan dapat berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.

Teknik Mengelola Kompleksitas Proyek

Beberapa teknik yang dapat digunakan beserta aplikasinya di lapangan dalam mengelola kompleksitas proyek yang bercirikan adanya inisiatif perubahan organisasional yang berskala besar adalah sebagai berikut:

A Sense of Urgency: Suatu teknik dimana bekerja dengan kelompok stakeholder untuk mengurangi kepuasan diri sendiri, ketakutan dan kemarahan yang berlebihan atas perubahan, dan meningkatkan sense of urgency.

A Guiding Team: Aplikasinya dapat dengan membangun tim pendukung yang memiliki kredibilitas, keahlian, koneksi, reputasi dan kekuasaan formal untuk memberikan kepemimpinan yang diperlukan.

A Vision: Teknik ini adalah dengan menggunakan tim pembimbing untuk mengembangkan visi yang jelas, sederhana, dan menggugah, serta menetapkan strategi-strategi untuk mencapainya.

Communication for Buy-in: Teknik ini adalah dengan mengeksekusi rencana komunikasi yang sederhana dan terbuka dengan menggunakan pesan-pesan yang meyakinkan dan berbobot.

Empowerment For Action: Teknik ini berupa penggunaan tim pembimbing untuk menghilangkan hambatan-hambatan, termasuk gaya manajemen yang tidak mendelegasikan, proses bisnis yang kuno, dan informasi yang tidak sesuai.

Short-term Wins: Kemenangan menciptakan semangat dan momentum. Rencanakan hasil untuk mencapai sukses yang lebih awal.

Cross-Project dependency Management: Ketika proyek lepas dari produk utama dari proyek lain yang sedang berlangsung, tim proyek inti harus mengidentifikasi dan mengelola produk-produk tersebut. Menetapkan seseorang dari tim sebagai pemilik terkait untuk menghubungkan tim menciptakan produk.

Referensi: “Introduction the Project Complexity Model, A new Approach to Diagnosing and Managing Projects” by Kathleen B. Hass, PMP, Published in PM World Today – August 2007, Vol. IX, Issue VIII.

Sumber artikel: manajemenproyekindonesia.com

Demikian artikel yang bisa darsitek berikan hari ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lainnya dapat membacanya juga. Untuk mengikuti perbaruan konten situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat mengakses situs ini. Sekian dan terima kasih telah membaca.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini